Kecam Tragedi Bucha Sebagai Kejahatan Perang, AS Jatuhkan Sanksi Baru ke Moskow: Sasar PM Rusia hingga Putri Putin

JAKARTA - Amerika Serikat menargetkan bank dan elit Rusia dengan babak baru sanksi pada Hari Rabu, termasuk melarang orang Amerika berinvestasi di Rusia, sebagai tanggapan atas apa yang dikecam Presiden Joe Biden sebagai kejahatan perang besar oleh pasukan Rusia di Ukraina.

Sanksi baru menghantam Sberbank Rusia, yang memegang sepertiga dari total aset perbankan Rusia, serta Alfabank, lembaga keuangan terbesar keempat di negara itu, kata pejabat AS. Tetapi, transaksi energi dikecualikan dari langkah-langkah terbaru, kata mereka.

Amerika Serikat juga memberikan sanksi kepada dua putri dewasa Presiden Rusia Vladimir Putin, istri dan putri Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov serta anggota senior dewan keamanan Rusia, kata para pejabat.

"Tidak ada yang lebih buruk daripada kejahatan perang besar," kata Presiden Biden dalam pidatonya kepada para pemimpin buruh, mengacu pada kota Bucha di Ukraina yang direbut kembali dari pasukan Rusia, di mana mayat warga sipil yang ditembak mati telah ditemukan, melansir Reuters 7 April.

"Negara-negara yang bertanggung jawab harus bersatu untuk meminta pertanggungjawaban para pelaku ini," ungkapnya.

"Dan bersama dengan sekutu dan mitra kami, kami akan terus meningkatkan biaya ekonomi dan meningkatkan rasa sakit bagi Putin," tegas Presiden Biden.

Gambar-gambar suram yang muncul dari Bucha termasuk kuburan massal dan mayat orang-orang yang ditembak dari jarak dekat, beberapa di antaranya diikat, mendorong seruan untuk tindakan lebih keras terhadap Moskow dan penyelidikan internasional.

Korban tragedi Bucha di dalam mobil yang hancur. (Wikimedia Commons/npu.gov.ua/National Police of Ukraine)

Rusia, yang mengatakan meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari, membantah menargetkan warga sipil dan mengatakan gambar kematian adalah "pemalsuan mengerikan" yang dilakukan oleh Barat.

"Sanksi pemblokiran penuh hari Rabu akan membekukan aset Sberbank dan Alfabank menyentuh sistem keuangan AS," kata Gedung Putih.

Inggris juga membekukan aset Sberbank, mengatakan akan melarang impor batu bara Rusia pada akhir tahun ini, sebagai bagian dari upaya sekutu terkoordinasi untuk mematikan mesin perang Putin.

Sementara itu, Sberbank dan Alfabank mengatakan sanksi baru tidak akan berdampak signifikan pada operasi mereka.

Juga di antara mereka yang terkena sanksi adalah Dmitry Medvedev, mantan presiden dan mantan perdana menteri Rusia dan salah satu sekutu terdekat Putin. Lainnya termasuk Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin dan Menteri Kehakiman Konstantin Chuychenko.

Kemudian pada Hari Rabu, Presiden Biden menandatangani perintah eksekutif yang melarang "investasi baru di Federasi Rusia oleh orang Amerika Serikat, di mana pun berada." Ini termasuk larangan modal ventura dan merger, kata para pejabat.

Terpisah, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengkritik beberapa orang di Barat dan mengatakan dia tidak bisa mentolerir "keragu-raguan apa pun."

"Satu-satunya hal yang kita kurang adalah pendekatan prinsip dari beberapa pemimpin, pemimpin politik, pemimpin bisnis, yang masih berpikir bahwa perang dan kejahatan perang bukanlah sesuatu yang mengerikan seperti kerugian finansial," ujarnya di hadapan anggota parlemen Irlandia.

Ini tak lepas dari kegagalan para diplomat Uni Eropa menyetujui sanksi baru Rabu kemarin, karena masalah teknis perlu ditangani, termasuk apakah larangan batu bara akan mempengaruhi kontrak yang ada, kata sumber.

Diketahui, Washington menargetkan putri-putri Putin karena yakin banyak asetnya tersembunyi bersama anggota keluarga, kata seorang pejabat senior pemerintahan Biden.

Si bungsu Katerina Vladimirovna Tikhonova adalah seorang eksekutif teknologi yang pekerjaannya mendukung pemerintah Rusia dan industri pertahanannya, menurut rincian yang dirilis oleh Departemen Keuangan AS.

Sementara si sulung Maria Vladimirovna Vorontsova, "memimpin program yang didanai negara yang telah menerima miliaran dolar dari Kremlin, untuk penelitian genetika dan secara pribadi diawasi oleh Putin," kata Departemen Keuangan.

Dengan memotong bank-bank terbesar Rusia, Amerika Serikat juga "secara dramatis meningkatkan" kejutan keuangan di Rusia, kata seorang pejabat senior pemerintah kepada wartawan.

Berusaha untuk lebih meningkatkan tekanan pada Putin, Amerika Serikat juga memberlakukan sanksi pemblokiran penuh terhadap apa yang disebut Gedung Putih sebagai "perusahaan milik negara besar Rusia yang kritis." Entitas itu termasuk United Aircraft dan United Shipbuilding.