BPBD Cianjur Masih Mendata Dampak Kerusakan Gempa M 5,1 Banten

CIANJUR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur masih melakukan inventarisasi sampak kerusakan akibat gempa 5,1 magnitudo yang menggoyang Bayah, Banten pada Jumat 1 April.

Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo mengatakan, meski tidak berpotensi tsunami, namun warga berhamburan keluar rumah terutama di pesisir selatan.

"Getarannya cukup keras, meski hanya terasa selama beberapa detik, namun sempat membuat panik warga terutama di wilayah pinggir pantai seperti Cidaun, Sindangbarang dan Agrabinta, berhamburan keluar rumah dan menjauh dari pantai," katanya kepada Antara, Jumat 1 Maret.

Pihaknya masih menunggu laporan dari petugas dan relawan di masing-masing kecamatan, terkait kerusakan yang disebabkan gempa yang terpusat di pantai selatan Provinsi Banten.

"Kami masih menunggu laporan, semoga tidak ada kerusakan yang terjadi akibat gempa," ujarnya.

Sementara warga di pinggir pantai selatan Cianjur, sempat berhamburan keluar rumah dan menjauhi pantai karena getaran gempa yang cukup keras, bahkan mereka bertahan selama beberapa puluh menit di luar rumah karena takut terjadi gempa susulan.

"Memang tidak terlalu keras, namun getarannya cukup membuat panik. Kami bertahan di luar rumah selama 25 menit, karena takut gempa susulan terjadi. Getaran gempa juga terasa cukup keras di pinggir pantai Jayanti kata suami yang hendak melaut," kata warga Kecamatan Cidaun, Imas.

Hal senada terucap dari Yanto Hidayat warga Kelurahan Sawahgede, Cianjur, yang sempat membawa anak dan istrinya keluar rumah ketika merasakan getaran gempa.

"Lumayan terasa karena saya sedang berbaring di lantai, saya langsung membawa anak dan istri keluar rumah," tandasnya.