Dinilai Tidak Produktif dan Potensi Keributan, Wali Kota Tangerang Larang Kegiatan Sahur On The Road
TANGERANG - Wali kota Tangerang Arief R Wismansyah melarang kegiatan sahur on the road (SOTR) di wilayahnya. Arief menilai kegiatan tersebut tidak produktif bahkan berpotensi menciptakan keributan.
"Kemarin kita bahas dengan rekan-rekan Forkopimda, itu rentan, jadi malah khawatir menimbulkan keributan, tawuran. Jadinya SOTR enggak produktif," terang Arief saat dihubungi, Jumat, 1 April.
Arief meminta kepada masyarakatnya untuk melakukan sahur di rumah masing-masing. Hal ini mencegah terjadinya keributan atau tawuran di Kota Tangerang.
"Ya sahur di rumah saja, enggak usah di jalan. (Takut) menimbulkan keributan," ujarnya.
Baca juga:
- Kecelakaan Maut di Pantura, Truk Colt Diesel dan Elf Adu Banteng, Lima Orang Tewas
- Fakta Baru, Sekuriti Toko Kamera Focus Nusantara Semarang yang Tewas Dirampok, Sempat Foto Wajah dan KTP Pelaku
- Penembakan di Stasiun Serpong, KAI Commuter Jelaskan Itu Aksi Para Pelaku Vandalisme
- Cuma Butuh Sehari, Pelaku Pencurian di Toko Kamera Focus Nusantara Semarang yang Bunuh Penjaga Malam Diciduk
Sebelumnya diberitakan, Polda Metro Jaya mengimbau masyarakat untuk tidak menggelar sahur on the road (SOTR) selama Ramadan. Sebab, kegiatan itu tidak ada manfaatnya, bahkan berpotensi terjadinya penularan COVID-19.
"Kami beranggapan SOTR ini lebih banyak mudaratnya (kerugian, red) dari kegiatan itu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E. Zulpan kepada wartawan, Kamis, 31 Maret.
Selain mengimbau, Polda Metro Jaya juga akan melakukan filterisasi sejumlah ruas jalan terkait gelaran SOTR.
"Apabila nanti ada masyarakat yang melakukan pelanggaran akan ada tindakan secara persuasif. Kami tidak mengharapkan tindakan secara represif," kata Zulpan.