Polisi Dalami Motif di Balik Penembakan KRL: Senapan Angin Bisa Dimiliki Masyarakat
JAKARTA - Polisi mendalami motif di balik aksi penembakan Kereta rel listrik (KRL) 2138 relasi Tanah Abang-Rangkasbitung di sekitar stasiun Kebayoran. Sebab, penembakan diduga kuat berasal dari senapan angin yang bisa dimiliki masyarakat umum.
"Senapan angin ini memang ini bisa dimiliki masyarakat oleh sebab itu kita masih dalami motif dari penembakan terhadap kereta yang bergerak," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E. Zulpan kepada wartawan, Kamis, 31 Maret.
Penyelidikan mengenai sosok penembak dilakukan dengan meneliti proyektil yang sudah disita. Tim Laboratorium Forensik (Labfor) bakal mengumpulkan semua informasi perihal jenis senapan angin yang identik dengan proyektil tersebut.
"Penyidik sudah dapat proyektil dan diteliti," ungkapnya.
Pemeriksaan terhadap petugas kereta sebagai saksi pun sudah dilakukan. Tujuannya mengumpulkan bukti pendukung untuk menemukan pelaku penembakan.
Di sisi lain, Zulpan mengimbau masyarakat agar tak melakukan tindakan yang mengganggu ketertiban umum. Terlebih, tindakan yang melanggar aturan.
"Kami imbau masyarakat agar hal-hal seperti ini sangat ganggu ketertiban umum baik sengaja atau tidak tentu tidak dibenarkan hukum," kata Zulpan.
Baca juga:
Sebelumnya, KRL 2138 relasi Tanah Abang-Rangkasbitung ditembak orang tak dikenal pada Rabu, 30 Maret. Tembakan itu tepat mengenai kaca sisi kanan gerbong kelima.
Beruntung, tak ada korban jiwa atau pun luka di balik aksi penembakan tersebut. Polisi pun saat ini sedang menyelidiki kasus tersebut dengan mengumpulkan bukti dan petunjuk.