Lippo Cikarang Milik Konglomerat Mochtar Riady Targetkan Prapenjualan Rp1,4 Triliun di 2022
JAKARTA - Entitas Grup Lippo milik konglomerat Mochtar Riady, PT Lippo Cikarang Tb (LPCK) menargetkan prapenjualan Rp1,4 triliun sepanjang 2022.
Dalam keterbukaan informasi LPCK, dikutip Kamis 31 Maret, perusahaan milik konglomerat Mochtar Riady ini menargetkan untuk meraih prapenjualan Rp1,4 triliun pada 2022. Semakin membaiknya kepercayaan pasar juga turut serta membantu dongkrak penjualan tanah industrial tumbuh 38 persen year on year (yoy) dan properti komersial sebesar 20 kali lipat yoy sepanjang 2021.
"Pada tahun 2022, perusahaan menargetkan untuk mencapai pra penjualan sebesar Rp1,4 triliun, yang mana sekitar 60 persen merupakan kontribusi dari rumah tapak harga terjangkau," jelas manajemen LPCK.
Adapun, sejumlah strategi perusahaan tahun ini antara lain menjaga momentum prapenjualan dengan meluncurkan klaster baru rumah tapak terjangkau di Waterfront Estates, memperbaiki tata kelola dan transparansi, meningkatkan penjualan produk komersial untuk mendukung penjualan perumahan tapak terjangkauu di Waterfront Estates.
Baca juga:
- Kinerja Keuangan Membaik, Matahari Departement Store Milik Konglomerat Mochtar Riady Naikkan Batas Harga Buyback Saham LPPF
- Rumah Sakit Siloam Milik Konglomerat Mochtar Riady Raup Pendapatan Rp7,64 Triliun dan Laba Rp700 Miliar di 2021
- Kinerja Keuangan Membaik, Matahari Departement Store Milik Konglomerat Mochtar Riady Naikkan Batas Harga Buyback Saham LPPF
Selain itu, LPCK ini juga berencana mengembangkan dan menjalankan strategi segmentasi industri, meluncurkan produk komersial baru untuk menciptakan basis ekonomi baru agar dapat menumbuhkan jumlah penduduk.
Pada kuartal IV 2021, prapenjualan LPCK yang mencapai Rp223 miliar atau naik 156 persen YoY, membawa prapenjualan sepanjang ke level Rp1,23 triliun atau naik 21 persen YoY.
"Sepanjang 2021, perumahan tapak dengan harga terjangkau masih memberikan kontribusi paling besar terhadap total prapenjualan sepanjang tahun yaitu sebanyak 41 persen, dengan tanpa diadakan acara grand launching untuk klaster-klaster baru yang diluncurkan," tambah manajemen.