Google Kembali Hidupkan Pelacakan Aktivitas untuk Pengguna Workspace-nya

JAKARTA - Mulai hari ini, Google mengubah kembali pengaturan di Workspace-nya, termasuk perubahan yang mengaktifkan pelacakan aktivitas untuk semua akun pengguna di layanan tersebut.

Sebelumnya hanya admin yang dapat menonaktifkan pelacakan aktivitas untuk semua pengguna di tab Aktivitas Web & Aplikasi. Sekarang admin tidak dapat lagi mengontrol setelan ini untuk penggunanya, maka dari itu jika pengguna tidak ingin fitur ini diaktifkan, mereka harus menonaktifkan pelacakan secara manual.

Pelacakan yang sebelumnya dicakup oleh Aktivitas Web & Aplikasi dipecah menjadi dua kontrol, yakni satu masih disebut Aktivitas Web & Aplikasi, dan ada pengaturan baru yang disebut Riwayat Pencarian.

Riwayat Penelusuran akan diaktifkan secara default untuk setiap pengguna. Sekali lagi, admin tidak dapat lagi mengontrol setelan ini, sehingga setiap pengguna di Google Workspace harus mematikan sendiri Riwayat Penelusuran.

Mungkin banyak yang bertanya-tanya apa yang sebenarnya dilakukan pengaturan. Aktivitas Web & Aplikasi memungkinkan Google melacak dan menyimpan hampir semua yang pengguna lakukan di akun Google.

Artinya lokasi, bahasa, alamat IP, info klien, dan penelusuran teks dan audio pengguna di sebagian besar produk Google akan terlacak.

Fitur ini juga memungkinkan Google untuk menyimpan iklan apa pun yang pengguna klik atau barang yang mereka beli di situs pengiklan, ditambah banyak info perangkat, seperti aplikasi terbaru yang digunakan, dan nama kontak yang baru saja ditelusuri.

Sementara itu, Riwayat Penelusuran yang baru menjangkau layanan Google Workspace, seperti aplikasi bisnis seperti Gmail, Calendar, Documents, Contacts, Drive, Google Chat, Keep, dan yang ditambah semua dalam persyaratan Google Workspace.

Riwayat Penelusuran tidak menyertakan Google Penelusuran atau Google Maps, YouTube, atau apa pun yang tidak ada di halaman Workspace.

Google berpendapat bahwa karena Workspace adalah layanan berbayar dan perusahaan tidak pernah menggunakan data pengguna di layanan inti Google Workspace untuk iklan.

"Pengguna akan lebih nyaman mengaktifkan Riwayat Penelusuran untuk aplikasi Workspace karena data tersebut seharusnya tidak akan digunakan untuk iklan penargetan," ujar Google seperti dikutip dari Ars Technica, Rabu, 30 Maret.