Kabar Baik untuk Warga Mukomuko, Ada Vaksinasi Rabies Gratis Usai Lebaran

MUKOMUKO - Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu menggelar pemberian vaksin anti rabies secara gratis untuk sebanyak 400 hewan penular rabies (HPR) di daerah ini usai lebaran Idulfitri tahun ini.

"Mungkin setelah lebaran. Karena vaksin tersebut baru tiba di daerah ini pada Rabu, 23 Maret," kata Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Fitriani Ilyas, dalam keterangannya di Mukomuko, Senin, 28 Maret.

Dinas Pertanian setempat mendapatkan bantuan sebanyak 400 dosis vaksin mencegah rabies untuk hewan seperti anjing, kucing dan monyet peliharaan warga setempat dari pemerintah provinsi setempat.

Ia mengatakan, pemberian vaksin anti rabies kepada sebanyak 400 ekor HPR peliharaan warga setempat gratis atau tidak dipungut biaya.

Sedangkan kegiatan vaksinasi rabies selanjutnya, ia mengatakan, biasanya kalau ada tambahan vaksin anti rabies dari pemerintah provinsi di akhir tahun.

Ia mengatakan, terkait dengan pendistribusian vaksin untuk mencegah penyakit rabies pada hewan kucing, anjing dan monyet peliharaan warga ini kepada tiga pusat kesehatan hewan (Puskeswan).

Ia megatakan, untuk sementara vaksin akan disimpan di gudang dinas ini sampai menunggu pelaksanaan vaksinasi rabies pada hewan peliharaan warga.

Menurutnya, saat ini kegiatan vaksinasi rabies yang efektif untuk mencegah hewan penular rabies seperti anjing, kucing dan monyet peliharaan warga setempat terjangkit penyakit rabies.

Sementara itu, katanya pihaknya akan mengusulkan eliminasi atau pemusnahan anjing liar yang berkeliaran di daerah ini di APBD perubahan tahun ini.

Pihaknya tidak bisa melaksanakan kegiatan eliminasi anjing liar selama ini karena tidak adanya anggaran dalam APBD untuk membiayai kegiatan tersebut.

Ia mengatakan, anggaran tersebut untuk membeli racun dan biaya operasional tim gabungan pemerintah setempat dalam melaksanakan eliminasi anjing liar.

Tim gabungan pemerintah daerah setempat tersebut terdiri dari TNI, polisi, Satpol PP dan pemerintah desa dan organisasi persatuan berburu babi.