Petenis Iga Swiatek Resmi Menduduki Peringkat Satu Dunia ️
JAKARTA – Petenis Polandia Iga Swiatek resmi menduduki peringkat satu dunia WTA. Posisi tersebut bakal ditempatinya saat daftar peringkat terbaru dirilis awal pekan besok.
Peringkat satu dunia didapat Swiatek setelah kemenangan 6-2, 6-0 atas Viktorija Golubic di babak kedua Miami Open pada Jumat, 25 Maret malam waktu setempat atau Sabtu pagi waktu Indonesia.
”Pastinya akan menjadi sesuatu yang istimewa bagi saya untuk menjadi petenis nomor satu dunia,” kata petenis 20 tahun tersebut sebagaimana dikutip dari situs WTA.
Swiatek sebelumnya baru naik ke peringkat dua dunia setelah menjuarai Indian Wells pekan lalu. Namun, ia dengan cepat menduduki peringkat pertama dunia usai petenis Ashleigh Barty yang sebelumnya menempati posisi itu memutuskan pensiun pekan ini.
Swiatek menjadi petenis wanita ke-28 yang mencapai peringkat satu WTA sejak ranking diperkenalkan pada tahun 1975. Di rentang waktu itu total ada 184 turnamen besar dengan 52 gelar juara yang berbeda.
Kini Swiatek menjadi petenis termuda yang akan melakukan debut sebagai nomor satu dunia sejak Caroline Wozniacki, yang 216 hari lebih muda, pada tahun 2010. Selain itu, ia juga merupakan petenis pertama dari Polandia yang mendapatkan peringkat satu dunia.
Sebelumnya Kim Clijsters juga berusia 20 tahun ketika dia pertama kali naik ke peringkat satu dunia pada tahun 2003. Swiatek menjadi pemain nomor satu termuda ke-10 dalam sejarah WTA.
Untuk menempatkan prestasinya dalam konteks pemain terbaik saat ini, ia juga merupakan pemain aktif ke-10 yang menjadi petenis nomor satu: Venus Williams (2002), Serena Williams (2002), Clijsters (2003), Victoria Azarenka (2012), Angelique Kerber (2016), Karolina Pliskova (2017), Garbiñe Muguruza (2017), Simona Halep (2017), dan Naomi Osaka (2019).
Pada usia 20 tahun, 308 hari, Swiatek adalah pemain termuda ketiga di antara para pemain tersebut. Ia berada di belakang Clijsters (20 tahun, 64 hari) dan Serena Williams (20 tahun, 285 hari) saat naik ke posisi pertama WTA.
Tujuh belas bulan yang lalu, Iga Swiatek bukanlah bintang di galaksi besar para petenis. Faktanya, saat menuju ke Roland Garros 2020 ia berada di peringkat ke-54 dunia di antara para petenis WTA dan kalah pada putaran pertama dari pemain kualifikasi Arantxa Rus di Roma.
Namun, di Paris, seperti yang sering terjadi di film-film, sesuatu yang ajaib terjadi. Swiatek sukses merengkuh gelar di Prancis Open pada usia 19 tahun.
Baca juga:
- 5 Wakil ke Semifinal, Ganda dan Tunggal Putra Berpeluang Buat ”All Indonesian Final” di Swiss Open
- Timnas U-19 Dibantai Korsel 7-0, Ketum PSSI: Butuh Waktu, Tim Ini Masih Terus Berproses
- Tokyo Verdy Dukung Niat Pratama Arhan Jalankan Puasa di Jepang
- Eks Pemain Liverpool Ini Puji Suara Istri Jamie Carragher yang Nyanyikan Lagu Adele: Wow! Luar Biasa!
Ia adalah juara grand slam dengan peringkat terendah sejak sistem rangking diperkenalkan 47 tahun silam. Kemenangan itu jelas melewati sebuah proses selama bertahun-tahun dan tentu membutuhkan dedikasi yang hampir tak terduga.
Setelah menang di Roland Garros, Swiatek dinobatkan sebagai WTA’s Most Improved Player di akhir tahun. Ia mengambil langkah yang mengesankan pada tahun 2021 ketika memenangkan gelar di Adelaide dan Roma.
Swiatek adalah satu-satunya petenis wanita yang mencapai setidaknya babak 16 besar di keempat Grand Slam. Ia kemudian melaju ke semifinal Australia Terbuka tahun ini.