PAN Bakal Dapat Kursi di Kabinet Jokowi, Cak Imin: Yang Penting Jangan Ganggu, Kalau Ganggu Bisa Ukraina Lawan Rusia
JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin angkat bicara soal masuknya Partai Amanat Nasional (PAN) ke Kabinet Indonesia Maju. Dia bilang, selama tak mengganggu jatah dari partainya maka tak ada masalah.
"Yang penting jangan ganggu posisi PKB. Silakan masuk, jangan ganggu PKB," kata Muhaimin kepada wartawan yang dikutip Jumat, 25 Maret.
Dia juga tak mempermasalahkan PAN akan mendapat jatah satu menteri dan wakil menteri. "Silakan, asal enggak ganggu PKB," tegasnya.
"Kalau ganggu PKB, bisa Ukraina lawan Rusia nanti, masak PAN lawan PKB," imbuh Wakil Ketua DPR itu.
Sebagai informasi, PAN sudah membenarkan kabar partainya akan mendapat jatah satu menteri dan wakil menteri di kabinet pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin. Hal inilah yang melatarbelakangi adanya perombakan atau reshuffle kabinet.
Hanya saja, saat ini perombakan kabinet itu belum diketahui kapan akan dilaksanakan. Sebab, keputusana akhir berada di tangan Presiden Jokowi.
Baca juga:
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan perombakan kabinet tentunya menjadi kewenangan Presiden Jokowi sesuai Pasal 17 UUD 1945.
"Soal reshuffle PAN tetap berpedoman kepada pasal 17 UUD 1945 bahwa hal itu menjadi kewenangan dan prerogatif Presiden karena menteri adalah pembantu presiden," katanya dalam keterangan tertulisnya.
Tapi, dia memastikan PAN tak akan mengganggu PKB. Apalagi, Yoga menyebut partainya dan partai besutan Cak Imin bak saudara kembar yang tak bisa dipisahkan.
"PAN itu sayang dan cita banget dengan Cak Imin dan PKB. Cak Imin itu politis yang santun dan humoris. PAN dan PKB ibarat saudara kembar, tidak bisa dipisahkan sebagai kekuatan politik yang membawa misi nasional dan kebangsaan," tegasnya.
"PAN membawa amanat nasional, PKB membawa kebangkitan bangsa," imbuh Yoga.
Dirinya juga memastikan akan mengikuti semua keputusan oleh Presiden Jokowi. Sebab, PAN meyakini, apapun sikap yang diambil tentu demi kebaikan semua pihak.
"PAN menghormati pak Presiden Jokowi. Tentunya Pak Presiden akan mengambil kebijakan yang baik buat kekompakan koalisi partai pemerintah," pungkasnya.