Bursa Kripto FTX Bakal Bantu Bisnis Ganja di AS
JAKARTA – Salah satu bursa kripto terbesar, FTX, dikabarkan berencana menjalin kemitraan dengan produsen ganja Cresco Labs. Platform perdagangan kripto yang berbasis di Illionis itu bakal menjadi perusahaan dari industri kripto yang memimpin bisnis ganja di AS.
Dailycoin melaporkan Cresco Labs merupakan penyumbang 60 persen dari pasar ganja dan ganja medis di negeri Paman Sam. Kendati begitu, perusahaan dikabarkan sedang mengalami masalah keuangan. Merespon kondisi tersebut, Presiden FTX AS, Brett Harrison, mengklaim bahwa pihaknya akan membantu menyelesaikan masalah finansial yang dialami Cresco Labs.
Kendati ganja legal di sejumlah negara bagian AS, bisnis terkait ganja tidak menggunakan rekening bank. Pasalnya sistem perbankan nasional AS tidak siap menerima perusahaan ganja sebagai klien. Keadaan dinilai akan tetap seperti itu hingga undang-undang federal melegalkan ganja atau undang-undang disahkan memungkinkan bank federal menerima bisnis ganja (MRB).
Ini disampaikan Harrison melalui utas Twitternya yang ditujukan kepada Cresco Labs. Presiden FTX itu berpendapat bahwa bisnis terkait ganja masih disebut sebagai bisnis berisiko oleh lembaga keuangan tradisional. Oleh karenanya pelaku bisnis di bidang ini kerap tidak punya akses ke berbagai layanan perbankan. Keadaan ini memaksa bisnis untuk menyimpan uang tunainya sendiri.
Baca juga:
Sebagai alternatif lembaga keuangan tradisional, Presiden FTX menawarkan Cresco Labs untuk mempertimbangan aset digital sebagai cara keluar dari masalah tersebut.
“Pertukaran kripto dapat menyediakan layanan penyimpanan dengan akses biaya lebih rendah ke jalur pembayaran dan pilihan pembayaran yang lebih luas di sisi konsumen. MRB dapat menerima pembayaran dan menyimpan cadangan dalam bentuk stablecoin,” kata Harrison.
Cresco Labs selaku raksasa grosir produk ganja bermerek AS dengan kapitalisasi pasar 2,3 miliar dolar AS hadir di hampir setiap langkah rantai pasokan ganja AS. Mereka secara aktif berdagang di sebagian besar pasar ganja AS, terutama di California, yang melegalkan penggunaan ganja.
Cresco Labs terus berekspansi ke penjualan ritel, yang semakin menjadi bagian integral dari aliran pendapatannya. Cresco Labs melaporkan bahwa pendapatannya meningkat 54,2 persen pada Q3 2021, dan telah membuka toko ritel ke-50 di AS.
Ini seharusnya tidak mengejutkan, mengingat pertumbuhan besar-besaran pasar ganja global. Di Amerika Serikat saja, penjualan ganja diperkirakan akan melampaui 28 miliar dolar AS (Rp401 triliun) pada tahun 2022, menurut intelijen pasar ganja dan perusahaan riset BDS Analytics seperti yang dirangkum VOI dari Dailycoin pada 22 Maret 2022.