Tentara Nasional Libya Umumkan Bunuh Abu Moaz, Pemimpin ISIS di Afrika Utara
JAKARTA - Pasukan Libya Timur mengumumkan telah membunuh pemimpin kelompok ISIS di Afrika Utara, Abu Moaz al-Irak. Abu Moaz tewas dalam serangan yang dilncarkan ke kota gurun selatan, Sebha pada awal September.
Juru bicara Tentara Nasional Libya (LNA) Ahmed al-Masmari mengatakan Abu Moaz termasuk di antara sembilan militan yang tewas dalam serangan itu. Namun, kematian Abu Moaz baru diketahui setelah serangan.
ISIS di Libya dibentuk oleh kelompok militan Al Qaeda. Mereka mengambil keuntungan dari kekacauan yang terjadi pasca-pemberontakan 2011 melawan Muammar Gaddafi. Momentum itu digunakan untuk merebut wilayah dan melancarkan serangan.
Kelompok tersebut mengambil kendali kota pesisir tengah, Sirte, pada awal 2015. Mereka kemudian membangun kekuatan di wilayah gurun selatan yang luas serta jaringan aktif di kota-kota utama. Namun, kelompok itu didepak dari Sirte pada akhir 2016.
Sejak itu, pergerakan ISIS terbatas pada serangan yang dilakukan sesekali, termasuk satu serangan ke markas Perusahaan Minyak Nasional pada 2018. Serangan lainnya dilancarkan ke kantor Kementerian Luar Negeri pada 2019. Kedua serangan tercatat terjadi di Tripoli.
Baca juga:
Masmari mengatakan, Abu Moaz, yang juga dikenal sebagai Abu Abdullah al-Irak memasuki Libya pada 2014. Abu Moaz menjadi pemimpin kelompok itu pada 2015, menggantikan pemimpin sebelumnya yang tewas.
Ancaman global ISIS telah berkurang dalam beberapa tahun terakhir setelah "kekhalifahan" yang diproklamirkan kelompok itu di Irak dan Suriah dikalahkan secara militer. Peperangan itu makin menghancurkan ISIS karena sebagian besar pemimpinnya terbunuh.
Namun, kelompok itu masih mampu memicu serangan di seluruh dunia, kata para ahli keamanan. LNA menguasai wilayah timur serta sebagian besar Libya selatan dan telah bertahun-tahun berkonflik dengan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA), yang diakui secara internasional, di Tripoli.