Warga Kota Malang Sulap Onderdil Bekas Jadi Produk Kreatif
MALANG - Seorang warga Kota Malang, Jawa Timur, Hariyanto (50) memanfaatkan onderdil atau suku cadang bekas menjadi sebuah peluang usaha dengan membentuknya menjadi hiasan dinding dan dijual untuk menambah pendapatan.
Hariyanto, mengatakan bahwa suku cadang bekas yang kebanyakan berasal dari sepeda motor tersebut, dirakit dan digabungkan sedemikian rupa untuk dijadikan hiasan dinding yang menarik dan memiliki nilai ekonomi.
"Saya memang fokus pada bengkel las pagar. Sementara untuk merangkai onderdil bekas ini hanya saya jadikan pekerjaan sampingan," katanya di Kota Malang, Sabtu 19 Maret.
Heriyanto mengatakan, ia sempat tidak fokus pada pekerjaannya tersebut akibat insiden yang terjadi pada saat mengerjakan pesanan di Sawahlunto, Sumatera Barat. Insiden tersebut menyebabkan kaki kirinya harus diamputasi pada 2014 lalu.
Saat ini, ia kembali fokus untuk mengembangkan usaha bengkel las untuk pembuatan pagar tersebut dan pada saat mendapatkan waktu luang atau pada saat pesanan sepi, ia mengisinya dengan membuat sejumlah hiasan dinding menggunakan suku cadang bekas tersebut.
Hariyanto menjelaskan, onderdil bekas tersebut mayoritas didapat dari teman-temannya yang memiliki usaha bengkel. Suku cadang bekas yang biasanya ia pergunakan antara lain adalah rantai, busi, penutup karburator, per dan sejumlah suku cadang lainnya.
Onderdil tersebut kemudian ia rangkai dan direkatkan menggunakan lem pada media kayu atau seng. Hiasan dinding yang dibuat dari suku cadang bekas tersebut bermacam-macam seperti tank, motor, lokomotif dan helikopter yang dibingkai untuk hiasan dinding.
"Untuk prosesnya mudah, onderdil ini saya bersihkan tapi tidak dicuci. Kemudian direkatkan menggunakan lem," kata warga Jl Danau Rawa Pening Dalam, Kelurahan Sawojajar itu.
Baca juga:
Ia menambahkan, dalam memproduksi hiasan dinding tersebut, ia tidak pernah merencanakan konsep awal. Semua ide yang ia imajinasikan, kemudian langsung dituangkan dengan mencocokkan tiap-tiap suku cadang untuk menjadi sebuah bentuk yang menarik.
"Ide datang langsung, dari imajinasi. Kemudian saya menyesuaikan dengan suku cadang bekas yang ada," ujarnya dikutip Antara.
Produk kreatif buatannya tersebut, saat ini dipasarkan menggunakan platform media sosial dan mendapatkan respon yang cukup baik. Produk buatannya tersebut diminati pasar hingga ke luar Pulau Jawa.
Untuk harga hiasan dinding kreatif buatannya tersebut, dijual mulai dengan harga Rp5.000 per unit untuk bentuk sederhana, hingga Rp700.000 per unit, tergantung tingkat kesulitan dan kerumitan pada saat pembuatan.
"Saya memasarkan melalui media sosial, dan sudah dua kali menjual ke Makassar. Harga paling mahal sampai Rp700 ribu dan paling murah Rp5.000," ujarnya.