Pemprov DKI Tetapkan 7 Sasaran Ruang Terbuka Hijau untuk Pertanian
JAKARTA - Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (KPKP) DKI Jakarta menetapkan tujuh sasaran ruang terbuka hijau untuk pertanian produktif sebagai upaya mengatasi turunnya luas lahan pertanian.
"Dalam rancangan besar (grand design) pertanian perkotaan 2018-2030 Ada tujuh sasaran ruang pelaksanaan pertanian perkotaan yang akan tersebar di seluruh Jakarta," kata Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati dilansir Antara, Kamis, 17 Maret.
Tujuh sasaran ruang yang menjadi lokasi pelaksanaan pertanian perkotaan, kata Eli terdiri dari rumah susun, lahan kosong, lahan pekarangan dan gang perkampungan, sekolah, gedung, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), dan lahan laut.
Tujuh sasaran ruang pelaksanaan pertanian perkotaan ini, kata Eli, akan diarahkan agar bisa memproduksi beragam jenis produk pertanian, peternakan, dan perikanan.
Hal tersebut dikarenakan pertanian perkotaan sendiri bertujuan untuk lebih mengintensifkan lahan sempit dengan pendekatan pertanian vertikal terutama tanaman hortikultura yakni sayuran dan buah-buahan.
"Bahkan bisa juga memanfaatkan ruang tanpa lahan seperti atap gedung (rooftop), dinding bangunan (wall garden), ruang di tepi jalan, fasum fasos, dan lain-lain," katanya.
Grand Design Pertanian Perkotaan 2018-2030 tersebut, lanjut Eli, memiliki tiga target utama sampai tahun 2030, yaitu pencapaian 30 persen ruang terbuka hijau produktif; peningkatan 30 persen sertifikasi produksi pertanian, peternakan, dan perikanan (termasuk produk olahan); dan 1.000 sertifikasi produk olahan pertanian, peternakan, dan perikanan.
Baca juga:
Eli menambahkan pengembangan pertanian perkotaan ini, salah satunya bertujuan untuk terciptanya ketahanan pangan masyarakat DKI Jakarta, khususnya pada aspek penyediaan pangan dan peningkatan kapasitas masyarakat untuk mengakses pangan.
Bahkan Pemprov DKI Jakarta menargetkan pada 2030 bisa memenuhi sendiri kebutuhan sayur dan buah di Jakarta sebanyak lima persen.
"Dengan usaha tersebut, suatu ketika nanti kita akan menurunkan lima persen dari kebutuhan sayur dan buah-buahan kita di Jakarta," kata dia.