Cara Wagub DKI Menghindar dari Korupsi, Ikuti Nasihat Istri Masuk Bisnis MLM
JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengklaim dirinya sebisa mungkin menghindari perilaku korupsi selama menjabat. Hal ini ia utarakan saat menghadiri kegiatan sosialisasi integritas pejabat Pemprov DKI oleh Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata.
Karena itu, daripada terjebak praktik korupsi, Riza mengaku dirinya lebih memilih untuk mengikuti bisnis multilevel marketing (MLM), sesuai rekomendasi istrinya, demi bisa menambah penghasilan setelah masa jabatannya di DKI berakhir sebentar lagi.
"Istri saya menyuruh saya ikut multilevel (MLM) karena 6 bulan lagi pensiun (dari jabatan Wagub DKI). Saya disuruh daftar, katanya 'mana teman-teman kamu? Coba didaftar, nanti kita prospek'. Pensiunan wagub ngurusin multilevel sebentar lagi," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis, 17 Maret.
"Jadi, saya kemarin mulai daftar multilevel, lalu sekarang persiapan multilevel. Ya sudah, ikut multilevel. Katanya lumayan," lanjut dia.
Riza mengakui, kegiatan bisnis dengan sistem pemasaran jaringan piramida ini memang tak lebih mudah dan praktis daripada melakukan tindakan korupsi atau main proyek yang memanfaatkan jabatannya. Namun, setidaknya, hal ini bisa memberi keberkahan bagi dirinya.
"Mudah-mudahan halal dan berkah, ya. Ini memang tantangan bagi kita semua, terutama yang menjabat seperti saya. Saya tinggal 6 bulan ini. Mudah-mudahan bisa selamat dari godaan," tutur Riza.
Dalam kesempatan itu, Riza menekankan pentingnya peran keluarga dalam menjaga integritas pejabat hingga ASN Pemprov DKI dalam mencegah tindak korupsi.
Baca juga:
- AS dan Inggris Tegur Arab Saudi, Putra Mahkota Mohammad bin Salman Dilema Terkait Rusia serta China
- Resolusi DK PBB Soal Ukraina Rancangan Rusia Layu Sebelum Dibahas: Dibayangi Penolakan, Inggris dan AS Bilang Tidak
- Penasihat Presiden Ukraina Sebut Angkatan Bersenjata akan Meluncurkan Serangan Balasan Terhadap Pasukan Rusia
Para pasangan dari pejabat Pemprov DKI, menurut Riza, perlu mengingatkan pasangannya dan menjadi benteng pertahanan pertama jika ada godaan-godaan tertentu yang mengarah pada tindakan korupsi.
"Saya mengajak kepada seluruh jajaran ASN Pemprov DKI Jakarta untuk terus membangun tata kelola yang lebih baik dan yang bia mencegah tindak koruptif, pelayanan harus lebih cepat dan efisien tanpa adanya ongkos-ongkos khusus. Salah satu contoh cara mencegah atau menangkal prilaku korupsi adalah kembali menggali nilai kearifan lokal yang beragam," urainya.
Sementara itu, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata memandang, contoh menjaga integritas yang dimaksud adalah, pasangan dari para pejabat Pemprov DKI harus mengetahui penghasilan suami atau istrinya. Mereka harus curiga jika tiba-tiba suami atau istrinya mendapat uang yang melebihi penghasilannya.
"Sehingga, ketika ada membawa uang tunai yang dianggap mencurigakan, itu juga ada yang mengingatkan ini uang apa? gaji kan ditransfer? Nah, harus dijelaskan. Sepanjang bisa dijelaskan dari mana sumber awalnya, oke, tidak masalah," ucap Alexander.