Moskow Invasi Ukraina, Italia Sita Vila Mewah dan Superyacht Oligarki Rusia Senilai Rp2,2 Triliun
JAKARTA - Otoritas Italia telah menyita vila-vila mewah dan superyacht milik oligarki Rusia, lantaran para pemilik vila dan superyacht tersebut berada dalam daftar sanksi Uni Eropa.
Pada Hari Jumat pekan lalu, Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Maio mengumumkan rencana untuk mulai menyita properti dari mereka yang dianggap dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Kita harus bisa menghentikan serangan Putin, membawanya ke meja dan dia tidak akan pergi dengan basa-basi," ujarnya kepada TV pemerintah Italia, seperti mengutip Euronews 13 Maret.
Polisi keuangan Italia bergerak cepat dan sejak Jumat, telah menyita properti senilai 143 juta euro atau sekitar Rp2.236.017.755.400 dari lima oligarki Rusia.
Di antara properti yang disita, ini termasuk vila mewah yang terletak di beberapa tujuan paling indah di Negeri Pizza, seperti Tuscany dan Pulau Sardinia.
Sebuah rumah Danau Como milik presenter TV Moskow Vladimir Soloviev termasuk di antara yang disita, serta sebuah vila Sardinia milik Alisher Usmanov, keduanya ada dalam daftar sanksi Uni Eropa.
Bersama-sama, nilai gabungan properti keduanya disebut mencapai 25 juta euro atau sekitar Rp390.912.195.000.
Dua kapal pesiar juga disita di pelabuhan Italia utara, termasuk superyacht 'Lady M' sepanjang 65 meter, yang diperkirakan bernilai sekitar 65 juta euro atau sekitar Rp1.016.371.707.000
Setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, Uni Eropa mulai menerapkan sanksi kepada oligarki Rusia, membekukan aset mereka dan melarang mereka memasuki blok tersebut.
Italia sekarang mendesak negara-negara lain untuk bergerak cepat dalam aset mereka, dengan Perdana Menteri Mario Draghi mengatakan mereka harus mengikuti jejak Italia.
"Saya benar-benar ingin melihat tindakan serupa diambil oleh semua negara kami," tukas PM Draghi pada konferensi pers bersama dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.
"Sekarang kita harus cepat dalam implementasi ini," tegas PM PM Draghi.
Dia menambahkan bahwa Italia, Prancis dan Jerman telah menerapkan sanksi dengan cepat, tetapi "(negara) yang lain kurang begitu."
Diketahui, pihak berwenang Prancis juga menyita sebuah superyacht di pelabuhan La Ciotat pekan lalu, di mana para pejabat mengatakan sedang mempersiapkan keberangkatan yang mendesak.
Superyacht tersebut milik Igor Sechin, CEO perusahaan minyak Rusia Rosneft dan salah satu oligarki yang terdaftar dalam sanksi Uni Eropa yang diumumkan pada 28 Februari lalu.
Baca juga:
- Takut Reaksi Rusia, AS Tutup Pintu untuk Bantuan Jet Tempur ke Ukraina, Pentagon: Berisiko Tinggi
- Tak Sesuai Perintah Dalam Operasi di Ukraina, Presiden Putin Perintahkan Jaksa Militer Hukum Pejabat Bertanggung Jawab
- Rusia Kerahkan Kereta Lapis Baja Distrik Militer untuk Evakuasi 248 Warga Negara Asing
- Rumah Sakit Anak-anak di Ukraina Terkena Serangan Rusia Meski Ada Gencatan Senjata, Gedung Putih: Mengerikan
"Terima kasih kepada petugas bea cukai Prancis yang memberlakukan sanksi Uni Eropa terhadap mereka yang dekat dengan pemerintah Rusia," ujar Menteri Ekonomi Bruno La Maire dalam unggahan di Twitter.
Terpisah, Kementerian Ekonomi Jerman juga mengatakan pihaknya sedang dalam proses penerapan sanksi dengan cepat dan efektif, tetapi belum mengungkapkan secara terbuka jika ada aset yang disita.