Naik Kereta, Tiga Perdana Menteri Negara Uni Eropa Temui Presiden Zelensky Beri Dukungan Hadapi Invasi Rusia

JAKARTA - Perdana Menteri Republik Ceko, Polandia dan Slovenia tiba di Kyiv pada Hari Selasa, untuk menunjukkan dukungan tingkat tinggi kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang memberi pengarahan kepada mereka tentang perang dengan Rusia.

Ketiganya, yang datang dengan kereta api, adalah pemimpin asing pertama yang mengunjungi ibu kota sejak Rusia menginvasi bulan lalu.

"Kunjungan Anda ke Kyiv pada masa sulit bagi Ukraina ini adalah tanda dukungan yang kuat. Kami sangat menghargainya," kata Presiden Zelensky dalam unggahan di dunia maya, melansir Reuters 16 Maret.

Rekaman singkat yang dirilis oleh kantornya menunjukkan dia berbicara dalam Bahasa Ukraina dan Inggris kepada Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki, Perdana Menteri Republik Ceko Petr Fiala dan Perdana Menteri Janez Jansa dari Slovenia, yang juga akan bertemu dengan pejabat Ukraina.

Juga hadir Wakil Perdana Menteri Polandia Jaroslaw Kaczynski, pemimpin partai PiS yang berkuasa di negara itu, yang dipandang sebagai pembuat keputusan utama di negara itu.

Serangan udara dan penembakan Rusia menghantam Kyiv pada Hari Selasa menewaskan sedikitnya empat orang, kata pihak berwenang, ketika pasukan penyerang memperketat cengkeraman mereka dan walikota mengumumkan jam malam selama 35 jam.

"Di sini, di Kyiv yang dilanda perang, sejarah sedang dibuat. Di sinilah, kebebasan berjuang melawan dunia tirani. Di sinilah masa depan kita semua tergantung pada keseimbangan," tulis Morawiecki di Twitter.

Diketahui, Republik Ceko dan Polandia, mantan anggota komunis Uni Eropa dan NATO, telah menjadi salah satu pendukung terkuat Ukraina di Eropa sejak invasi Rusia.

Sementara itu, Perdana Menteri Ukraina Denys Shmygal memuji apa yang dia katakan sebagai 'keberanian teman sejati' dan menyebut para pemimpin akan membahas dukungan untuk Ukraina dan sanksi lebih lanjut.

Penyiar TVP Info yang dikelola negara Polandia melaporkan bahwa PM Morawiecki dan Kaczynski juga pergi menemui pihak berwenang Kyiv.

Sementara itu, PM Fiala mengatakan keputusan untuk berkunjung diambil setelah berkonsultasi dengan Presiden Dewan Eropa Charles Michel dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.

Gagasan perjalanan itu disepakati pada pertemuan puncak para pemimpin Uni Eropa di Versailles di Prancis pekan lalu, ungkap Dworczyk.

Meski demikian, seorang pejabat Uni Eropa mengatakan tidak ada "mandat formal" yang diberikan oleh Brussels.

"Ini inisiatif yang sangat valid. Setiap inisiatif untuk membawa perdamaian kembali ke Ukraina tentu saja disambut baik," ujar pejabat itu.

"Beberapa pemimpin mungkin juga bertanya-tanya: apakah ini akan membahayakan atau akan meningkatkan kondisi negosiasi dengan Rusia. Masih harus dilihat, tentu saja. Ini garis yang bagus," paparnya.

Untuk diketahui, Rusia menyebut tindakannya sebagai operasi militer khusus untuk denazifikasi Ukraina, yang ditolak oleh Kyiv dan sekutu Baratnya sebagai dalih untuk serangan yang tidak dapat dibenarkan dan ilega