Satgas Pangan Polda Jateng Temukan Sejumlah Fakta saat Menelusuri Kelangkaan Minyak Goreng
SEMARANG - Isu terkait kelangkaan minyak goreng di Jawa Tengah mendapat mendapat respon dari Polda Jateng. Tim satgas pangan yang diawaki personil Ditreskrimsus melakukan sejumlah investigasi dan menemukan sejumlah fakta di lapangan.
Dirreskrimsus Polda Jateng melalui Kasubdit V/ Indagsi, AKBP Rosyid Hartanto menyatakan pihaknya terus memantau dan melakukan pengecekan di pasaran terkait isu kelangkaan minyak goreng di Jateng.
Dirinya membenarkan memang terdapat sejumlah daerah mengalami kelangkaaan minyak, dan menyatakan jumlah data pasti masih terus di update.
"Data bersifat dinamis dan berubah terus, untuk lidik di lapangan terus kami lakukan," kata Rosyid, berdasarkan keterangan yang diterima redaksi dari Polda Jateng, Selasa, 15 Maret, malam.
Dalam investigasinya di lapangan, lanjut Rosyid, Ditreskrimsus juga menemukan sejumlah fakta.
Beberapa temuan lapangan tersebut di antaranya terjadinya kekosongan stock di distributor dan re-packing karena belum ada kiriman minyak goreng dari produsen.
Baca juga:
- Densus 88 Kembali Tangkap 1 Orang Terduga Teroris, Buntut Penangkapan PNS Dinas Pertanian Kabupaten Tangerang
- Teroris yang Ditangkap di Tangerang Ternyata Staf Analisa Alat Mesin di Dinas Pertanian Kabupaten Tangerang
- Densus 88 Beraksi, Tangkap Teroris JI di Samawa Village Tangerang
- Ketua IDI Sukoharjo Sampaikan Pesan: Keluarga Dokter Sunardi Sudah Ikhlas dan Tidak Perpanjang Masalah
"Kelangkaan minyak goreng juga diakibatkan aksi panic buying masyarakat karena isu kelangkaan minyak menjelang bulan Ramadan. Serta beberapa toko ritel modern mengalokasikan minyak dan gula untuk paket hari raya, dimana sebelumnya mereka telah melakukan kerjasama dengan perusahaan pengadaan parsel hari raya," ungkap Rosyid.
Sementara itu Kabidhumas Kombes Pol M Iqbal Alqudusy meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing melakukan aksi panic buying minyak goreng di lapangan.
"Polda Jateng juga meminta semua pihak berperan aktif untuk mengatasi kelangkaan minyak di lapangan. Jauhi hoaks dan laporkan pada petugas bila ada hal-hal mencurigakan terkait penimbunan minyak goreng dan sebagainya," tandas Iqbal.