Kemendikbudristek Bahas Merdeka Belajar pada Pertemuan G20
JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) membawa terobosan Merdeka Belajar dalam pertemuan Kelompok Kerja Pendidikan G20 (G20 Education Working Group/EdWG).
“Kemendikbudristek akan membawa terobosan-terobosan Merdeka Belajar yang transformatif, Indonesia dipandang sebagai contoh baik negara yang berhasil melakukan transformasi pendidikan menyeluruh yang berkualitas meski diterpa pandemi COVID-19,” ujar Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Iwan Syahril dalam taklimat media yang dipantau di Jakarta, Selasa 15 Maret.
Indonesia akan memimpin para negara anggota G20 untuk bergotong royong mendiskusikan upaya-upaya yang sama melalui empat agenda prioritas. Sebanyak empat agenda prioritas yang diangkat, yakni pendidikan universal yang berkualitas, teknologi digital untuk pendidikan, solidaritas dan kemitraan, serta masa depan dunia kerja pasca-COVID-19.
Ia menambahkan gotong royong merupakan semangat utama Presidensi G20 Indonesia. Entitas dan nilai luhur budaya bangsa Indonesia tersebut juga tercermin dalam tema besar yang diangkat, yakni “Recover Together, Recover Stronger” atau “Pulih Bersama”.
“Pandemi COVID-19 mendorong adanya perubahan dan inovasi dalam berbagai sektor kehidupan, termasuk sistem pendidikan. Tidak hanya di Indonesia, melainkan di seluruh dunia,” kata Iwan yang juga Ketua Kelompok Kerja Pendidikan G20 (Chair of Education Working Group) itu.
Untuk menuntaskan masalah serta melahirkan solusi yang tepat sekaligus inovatif di bidang pendidikan dan kebudayaan dalam skala global, katanya, langkah kerja bersama harus dijalankan.
Sebagai bentuk pengejawantahan, katanya, dalam Presidensi G20 Indonesia mengajak dunia saling bahu-membahu, saling dukung, untuk pulih bersama, tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan dalam hal pendidikan dan kebudayaan.
“Pesan kuncinya adalah gotong royong, kerja sama. Karena itu, melalui Kelompok Kerja Pendidikan G20, Indonesia mengajak para negara anggota G20 untuk bergotong royong mendiskusikan upaya bagaimana menghadirkan sistem pendidikan yang berkualitas, dengan empat agenda prioritas yang kita angkat,” kata dia dikutip Antara.
Baca juga:
- Satukan Tanah dan Air di IKN Bersama Gubernur Se-Indonesia, Jokowi: Ini Bentuk Kebhinekaan Kita
- Bambang Susantono Akui Butuh Waktu Pelajari Dokumen hingga Bangun Otorita IKN
- Jadi Wakil Kepala Badan Otorita IKN, Dhony Rahajoe Bakal Resign dari Sinar Mas Land
- Bambang Susantono Akui Butuh Waktu Pelajari Dokumen hingga Bangun Otorita IKN
Kemendikbudristek selaku pemimpin Kelompok Kerja Pendidikan G20, mendorong negara-negara anggota G20 untuk berbagi pengalaman, tantangan, dan saran, serta mencari solusi untuk kebaikan bersama.