Menteri Kesehatan Republik Ceko Mundur karena Gagal Tangani COVID-19
JAKARTA - Menteri Kesehatan Republik Ceko Adam Vojtech mengundurkan diri dari jabatannya pada Senin, 21 September. Hal itu dilakukan menyusul kritik yang terus-menerus berdatangan atas penangan pandemi COVID-19 yang buruk.
“Setelah mempertimbangkan dengan cermat situasi saat ini, saya telah memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai Menteri Kesehatan Republik Ceko. Saya sudah serahkan pengunduran diri saya ke Perdana Menteri,” kata Vojtech dikutip Prague Morning, Senin, 22 September.
Vojtech juga menambahkan bahwa selama masa jabatannya, diri telah melakukan banyak kebijakan yang menentukan. Reformasi perawatan psikiatri misalnya. “Saya sudah menyerahkan pengunduran diri saya kepada Perdana Menteri. Saya ingin memberi ruang baru untuk penyelesaian krisis COVID-19.”
“Kami telah menangani Covid selama hampir setengah tahun. Saya adalah Menteri COVID-19. Rekan-rekan saya dan saya telah melakukan yang terbaik untuk melindungi warga negara ini. Itu adalah tiga tahun yang sulit tetapi memperkaya, dan pengalaman yang luar biasa. Saya merasa saya tidak perlu malu,” tambah Vojtech.
Atas pengunduran diri tersebut, Perdana Menteri Andrej Babis langsung berterima kepada Vojtech atas jasanya semasa membidani Kementerian Kesehatan Republik Ceko. Lewat kicauan di Twitter, Babis mengungkap Vojtech sebagai Menteri Kesehatan Republik Ceko terbaik.
“Terima kasih banyak @adamvojtechano untuk pekerjaan yang telah dilakukannya di bidang kesehatan. Dia adalah orang yang baik, jujur dan pekerja keras. Saya yakin jika dia tidak harus mengerahkan seluruh tenaganya untuk memerangi virus corona, suatu hari dia akan dikenang sebagai Menteri Kesehatan terbaik,” ungkap Babis.
Meski begitu, ketua oposisi Demokratik Kristen, Marian Jurecka tetap menyebut Vojtech sebagai menteri yang tidak kompeten. Sebab, ruang kerjanya hanya mengganggu jalannya penangan COVID-19 di Republik Ceko.
Baca juga:
“Perdana menteri lebih bertanggung jawab karena dia dengan kuat dan tidak kompeten mengganggu pekerjaan Kementerian Kesehatan,” tulis Jurecka.
Sejauh ini Republik Ceko telah mengonfirmasi 49.290 kasus penularan COVID-19. Di antara itu, terdapat 503 kasus meninggal dunia.