Cegah Penyebaran Penyakit, WHO Sarankan Ukraina Hancurkan Patogen di Laboratorium Kesehatan
JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan Ukraina untuk menghancurkan patogen ancaman tinggi yang ditempatkan di laboratorium kesehatan masyarakat negara itu, untuk mencegah 'potensi tumpahan' yang akan menyebarkan penyakit di antara penduduk, kata badan tersebut kepada Reuters, Kamis.
Pakar biosekuriti mengatakan, pergerakan pasukan Rusia ke Ukraina dan pemboman kota-kotanya telah meningkatkan risiko lolosnya patogen penyebab penyakit, jika salah satu fasilitas itu rusak.
Seperti banyak negara lain, Ukraina memiliki laboratorium kesehatan masyarakat yang meneliti cara mengurangi ancaman penyakit berbahaya yang menyerang hewan dan manusia termasuk, yang terbaru, COVID-19. Diketahui, laboratorium Ukraina telah menerima dukungan dari Amerika Serikat, Uni Eropa dan WHO.
Menanggapi pertanyaan dari Reuters tentang pekerjaannya dengan Ukraina sebelum dan selama invasi Rusia, WHO mengatakan dalam email mereka telah berkolaborasi dengan laboratorium kesehatan masyarakat Ukraina selama beberapa tahun, untuk mempromosikan praktik keamanan yang membantu mencegah "pelepasan patogen yang tidak disengaja atau disengaja."
"Sebagai bagian dari pekerjaan ini, WHO telah sangat merekomendasikan kepada Kementerian Kesehatan di Ukraina dan badan-badan lain yang bertanggung jawab untuk menghancurkan patogen ancaman tinggi untuk mencegah potensi tumpahan," kata WHO, seperti melansir Reuters 11 Maret.
WHO tidak mengatakan kapan telah membuat rekomendasi atau memberikan secara spesifik, tentang jenis patogen atau racun yang disimpan di laboratorium Ukraina. Badan tersebut juga tidak menjawab pertanyaan tentang apakah rekomendasinya diikuti.
Sementara, pejabat Ukraina di Kyiv dan di kedutaan mereka di Washington tidak menanggapi permintaan komentar, terkait hal ini.
Kemampuan laboratorium Ukraina berada di pusat perang informasi yang berkembang, sejak Rusia mulai menggerakkan pasukan ke Ukraina untuk melakukan invasi dua minggu lalu.
Pada Hari Rabu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengulangi klaim lama, Amerika Serikat mengoperasikan laboratorium biowarfare di Ukraina, sebuah tuduhan yang telah berulang kali dibantah oleh Washington dan Kyiv.
Zakharova mengatakan, dokumen yang ditemukan oleh pasukan Rusia di Ukraina menunjukkan "upaya darurat untuk menghapus bukti program biologis militer" dengan menghancurkan sampel laboratorium. Reuters tidak dapat secara independen mengkonfirmasi informasinya.
Baca juga:
- Takut Reaksi Rusia, AS Tutup Pintu untuk Bantuan Jet Tempur ke Ukraina, Pentagon: Berisiko Tinggi
- Tak Sesuai Perintah Dalam Operasi di Ukraina, Presiden Putin Perintahkan Jaksa Militer Hukum Pejabat Bertanggung Jawab
- Rusia Kerahkan Kereta Lapis Baja Distrik Militer untuk Evakuasi 248 Warga Negara Asing
- Rumah Sakit Anak-anak di Ukraina Terkena Serangan Rusia Meski Ada Gencatan Senjata, Gedung Putih: Mengerikan
Sebagai tanggapan, juru bicara kepresidenan Ukraina mengatakan: "Ukraina dengan tegas menyangkal tuduhan semacam itu." Adapun juru bicara Pemerintah AS juga membantah keras tuduhan Zakharova, dengan mengatakan Rusia dapat menggunakan klaimnya sebagai dalih untuk menyebarkan senjata kimia atau biologinya sendiri.
Untuk diketahui, pernyataan WHO tidak mengacu pada biowarfare. Badan tersebut mengatakan pihaknya mendorong semua pihak untuk bekerja sama dalam "pembuangan yang aman dan terjamin dari setiap patogen yang mereka temui, dan untuk menjangkau bantuan teknis yang diperlukan." Ini menawarkan bantuan sedapat mungkin dengan bimbingan teknis dan koordinasi.
Sementara, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa akan bersidang pada Hari Jumat atas permintaan Rusia, kata para diplomat, untuk membahas klaim Moskow, yang diajukan tanpa bukti, tentang aktivitas biologis AS di Ukraina.