Invasi Rusia, Staf dan Keluarga Tinggal Bersama hampir 4.000 Hewan di Kebun Binatang Kyiv
JAKARTA - Karyawan di Kebun Binatang Kyiv, Ukraina memilih untuk bertahan dan tinggal bersama keluarga mereka di tengah invasi Rusia ke Ukraina.
Sementara beberapa penduduk Ukraina telah meninggalkan negara itu saat invasi Rusia berlanjut, Direktur Kirill Trentin dan staf Kebun Binatang Kyiv lainnya tetap tinggal untuk membantu hewan-hewan itu, menurut Reuters.
Kebun Binatang Kyiv menampung hampir 4.000 hewan dan 200 spesies. Reuters melaporkan staf dan keluarga mereka telah tinggal bersama di properti itu selama hampir delapan hari. Kelompok itu menyebut diri mereka sebagai "komune militer kebun binatang," menurut Reuters.
"Sepanjang hari kami bekerja dengan hewan, dan pada malam hari kami bersembunyi di tempat penampungan karena ada serangan," ujar Trentin kepada outlet tersebut, seperti melansir Insider 6 Maret.
Trentin mengatakan kepada Reuters, 'pertarungan besar' baru-baru ini pecah, yang dia yakini sebagai upaya pasukan untuk menduduki unit militer.
"Amunisi pelacak beterbangan di seluruh kebun binatang," ujar Trentin, seraya menambahkan pertempuran telah membuat hewan stres.
"Dan keesokan paginya, kita harus melihat apakah ada yang terluka. Tapi tidak ada tanda-tanda cedera yang jelas dan tidak ada yang tewas," tandasnya.
Namun, Trentin mencatat bahwa beberapa burung terluka karena menabrak pembatas kandang.
Trentin mengulangi dalam unggahan blog 26 Februari, pertempuran itu membuat hewan stres, mendorong staf untuk memindahkan beberapa hewan ke kandang dalam ruangan dan yang lainnya ke galeri bawah tanah.
Dokter hewan siap memantau keadaan emosional hewan dan memberikan kepastian saat dibutuhkan, tulis Trentin. The Independent melaporkan, Kebun Binatang Kyiv hanya memiliki stok makanan hewan untuk selama sepuluh hari.
Adapun aktivis hewan telah mendesak orang untuk membantu melindungi hewan di cagar alam dan kebun binatang, setelah invasi Rusia ke Ukraina. Kelompok hewan lain, enam singa, enam harimau, dua caracal, dan satu anjing liar Afrika, diselamatkan ketika mereka dibawa dari suaka hewan Save Wild di dekat Kyiv ke perbatasan Polandia, Newsweek melaporkan. Sementara, Reuters melaporkan hewan-hewan itu dibawa oleh kebun binatang Polandia di Poznan.
Menggunakan truk, hewan-hewan tersebut mencapai Polandia pada Kamis setelah dua hari perjalanan, untuk menghindari invasi Rusia, ujar seorang pejabat kebun binatang Polandia.
"Mereka harus pergi jauh untuk menghindari Zhytomyr dan zona bombardir lainnya. Mereka harus memutar berkali-kali, karena semua jalan diledakkan, penuh lubang, tidak mungkin dilewati dengan kargo seperti itu, itulah sebabnya butuh waktu begitu lama. lama," terang juru bicara kebun binatang Poznan, Malgorzata Chodyla, kepada Reuters.
Reuters melaporkan, upaya pertama dalam perjalanan itu gagal setelah truk itu menabrak tank Rusia dan tidak bisa lewat. The Daily Mail melaporkan mereka diserang pada satu titik dan kemudian harus mengubah rute untuk menghindari bom dan pasukan Rusia.
Chodyla mengatakan semua hewan, termasuk anak harimau, selamat dari perjalanan panjang, tetapi kebun binatang mengkhawatirkan harimau betina berusia 17 tahun yang terlihat sangat lelah.
Baca juga:
- Pemimpin Quad Sepakat Peristiwa Invasi Rusia ke Ukraina Jangan Sampai Terjadi di Indo-Pasifik
- Mantan Juara Dunia Catur Kasparov Sebut Kejahatan Perang Putin di Luar Imajinasi, Kembalikan Rusia ke Zaman Batu
- Puji Operasi Khusus di Ukraina Berjalan Sesuai Rencana, Presiden Putin: Tentara Kami Berjuang dengan Gigih
- AS Kembali Jatuhkan Sanksi Terhadap Rusia, Sasar Juru Bicara Kremlin hingga Konglomerat Alisher Usmanov
Membantu pengemudi adalah tiga pria tua yang tidak memiliki pengalaman dalam menangani hewan liar, dan yang sekarang telah kembali ke Kyiv untuk mempertahankan kota mereka, katanya.
Setelah hewan beristirahat di Poznan, mereka dapat melakukan perjalanan lebih jauh ke barat. Tempat perlindungan Belgia menyatakan akan menerima enam singa dan anjing liar Afrika, Chodyla menambahkan.