Moskow Tawarkan Koridor Kemanusiaan untuk Warga Sipil Tinggalkan Ukraina, Tapi Mayoritas lewat Rusia atau Belarusia

JAKARTA - Rusia telah mengusulkan pembentukan koridor kemanusiaan untuk memungkinkan warga sipil meninggalkan lima kota Ukraina, termasuk ibu kota Kyiv mulai pukul 9 pagi waktu setempat pada Hari Selasa, sambil menunggu kesepakatan Ukraina, kantor berita Rusia melaporkan.

Tetapi, sebagian besar koridor akan melewati wilayah Rusia atau Belarusia, sesuatu yang telah ditolak oleh otoritas Ukraina di masa lalu, seperti melansir Reuters 8 Maret.

Warga sipil yang meninggalkan Kota Kyiv, Chernigov dan Kharkiv akan melakukan perjalanan ke Rusia, beberapa melalui Belarus, kantor berita Interfax melaporkan, mengutip pernyataan komite Rusia yang ditugaskan untuk koordinasi kemanusiaan di Ukraina.

Diketahui, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy telah menolak proposal sebelumnya untuk mengevakuasi warga Ukraina, ke dalam apa yang dia sebut sebagai 'wilayah pendudukan' di Rusia dan Belarus.

Ilustrasi warga sipil berlindung dampak invasi Rusia ke Ukraina. (Wikimedia Commons/mvs.gov.ua/Міністерство внутрішніх справ України)

Akan tetapi, orang-orang yang meninggalkan Kota Sumy dan Mariupol akan diberikan pilihan jalan masing-masing ke Rusia atau ke kota-kota Ukraina Poltava dan Zaporizhia, kata Interfax mengutip pernyataan itu.

Untuk diketahui, Ukraina telah diberi waktu hingga pukul 3 pagi waktu Moskow, untuk menyetujui persyaratan tersebut, sebut Interfax.

Terpisah, Duta Besar Ukraina untuk PBB Sergiy Kyslytsya mengatakan pada pertemuan Dewan Keamanan PBB sebelumnya, Rusia telah 'merusak pengaturan' untuk koridor kemanusiaan pada Hari Selasa, dengan bersikeras semua rute akan melalui Rusia atau Belarus.