Rusia Klaim Rebut Enam Permukiman Ukraina, Tuding Nasionalis Gunakan 150 Warga Sebagai Tameng Hidup di Mariupol
JAKARTA - Kementerian Pertahanan Rusia menyebut pihak nasionalis Ukraina menggunakan 150 warga sipil sebagai tameng hidup, berhasil merebut wilayah baru dan menghancurkan lebih dari 2.300 target militer di pihak lawan.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, pihak nasionalis Ukraina di Mariupol menggunakan sekitar 150 warga sipil sebagai perisai manusia, untuk kemudian melepaskan tembakan dari balik punggung warga sipil.
"Kemarin sekitar pukul 17.00 waktu Moskow, di Pobedy Avenue di Mariupol, prajurit DPR (Republik Rakyat Donetsk) terlibat kontak dengan satu unit nasionalis bersenjata Ukraina. Para militan itu menghalau lebih dari 150 warga sipil di depan mereka, bersembunyi di belakang mereka sebagai 'perisai manusia'," ungkap juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov, melansir Sputnik News 7 Maret.
Lebih jauh Konashenkov mengatakan, sejak awal operasi khusus militer, Angkatan Bersenjata Rusia telah menghancurkan 2.396 fasilitas militer di Ukraina.
"Secara total, 2.396 fasilitas infrastruktur militer Ukraina hancur selama operasi. Di antaranya 82 titik kontrol dan pusat komunikasi angkatan bersenjata Ukraina, 119 sistem rudal anti-pesawat S-300, Buk M-1 dan Osa, hingga sistem rudal anti-pesawat Osa dan 76 stasiun radar," papar Konashenkov.
Lebih jauh dia menerangkan, termasuk yang berhasil dihancurkan yakni 827 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 84 sistem peluncuran roket ganda, 304 artileri lapangan dan senjata mortir, 603 unit kendaraan militer khusus, serta 78 kendaraan udara tak berawak.
"Tadi malam, pesawat tempur Angkatan Udara Rusia dan pertahanan udara militer menembak jatuh lagi tiga jet tempur Sukhoi Su-27 milik Angkatan Udara Ukraina di wilayah Poltava, satu Su-25 di wilayah Gostomel, dua helikopter Mi-24 di wilayah Makarov dan delapan kendaraan udara tak berawak, termasuk termasuk Bayraktar TB-2," paparnya.
Dalam kesempatan tersebut Konashenkov juga mengungkapkan, Angkatan Bersenjata Rusia berhasil menguasai enam permukiman lagi di Ukraina.
"Hari ini, mulai pukul 10:00 waktu Moskow, gencatan senjata telah diumumkan dan enam koridor kemanusiaan dibuka: satu dari Kiev ke Gomel; dua dari Mariupol ke Zaporozhye dan Rostov-on-Don; satu dari Kharkov ke Belgorod; dua dari Sumy ke Belgorod dan ke Poltava," terang Konashenkov.
Baca juga:
- Drone Bayraktar TB2 Jadi Sorotan: Wakil Menlu Turki Sebut Ukraina Beli, Bukan Bantuan
- Rusia Klaim Berhasil Hancurkan 2.119 Target Militer Ukraina, Termasuk Sukhoi Su-27 dan 108 Sistem Rudal S-300
- Kecam Invasi Rusia ke Ukraina, Paus Fransiskus: Ini Bukan Operasi Militer, Tapi Perang yang Menabur Kematian
- Korban Tewas Invasi Rusia ke Ukraina Sentuh 364, Presiden Erdogan dan Macron Kembali Telepon Putin
Menurutnya, informasi terperinci tentang koridor kemanusiaan dibawa ke pihak Ukraina terlebih dahulu, serta ke struktur khusus PBB, OSCE dan Komite Internasional Palang Merah.
Dia mencatat, selama pembukaan koridor kemanusiaan, Angkatan Bersenjata akan melakukan 'pemantauan objektif yang berkelanjutan terhadap evakuasi, dengan menggunakan kendaraan udara tak berawak'.