Tak Hanya Soal Kompetensi, Sri Mulyani 'Kuliti' Tabiat Calon Bos OJK Lewat Masukan dari Masyarakat

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyatakan bahwa proses seleksi Calon Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Periode 2022-2027 sudah melalui empat tahapan yang cukup panjang.

Menurut dia, metode yang dilakukan oleh panitia cukup beragam, mulai dari seleksi administrasi, wawancara, kompetensi, hingga tes kesehatan.

Meski demikian, Sri Mulyani yang dipercaya sebagai Ketua Panitia Seleksi mengungkapkan bahwa pihaknya juga menerapkan metode khusus guna mencari kandidat terbaik untuk kemudian diajukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Panitia mendapatkan informasi dari masyarakat dan rekam jejak melalui berbagai jalur, baik secara langsung maupun mengirimkan email untuk menyampaikan informasi dan data,” ujarnya melalui saluran virtual pada Senin, 7 Maret.

Menkeu menambahkan, upaya ini ditempuh sebagai bagian dari seleksi komprehensif mengingat peran Otoritas Jasa Keuangan sangat strategis dalam perekonomian Indonesia.

“Panitia seleksi mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat yang telah memberikan masukan dan informasi mengenai integritas, kompetensi, rekam jejak dan atau perilaku dari calon anggota Dewan Komisioner OJK,” tutur dia menambahkan.

Sebagai informasi, seleksi calon anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan untuk masa bakti lima tahun mendatang telah menyelesaikan empat tahapan proses dengan hasil 21 nama terbaik. Adapun, ke-21 nama-nama ini telah diajukan panitia kepada Presiden Jokowi untuk selanjutnya disaring menjadi 14 besar.

Kemudian, proses terakhir akan dilakukan oleh DPR di Kompleks Parlemen Jakarta guna mendapatkan tujuh nama final yang akan menjadi pejabat tinggi OJK untuk periode 2022-2027.