Gubernur Babel Dorong Pemerataan BBM Bersubsidi di Wilayahnya
BANGKA - Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan mengajukan ke pihak Pertamina pemerataan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bersubsidi khusus kendaraan truk.
"Kami akan mengajukan pemerataan penyaluran BBM solar bersubsidi kepada pihak Pertamina agar kendaraan truk mendapatkan solar sesuai kebutuhan," katanya di Merawang, Senin 7 Maret.
Penyaluran BBM jenis solar di SPBU menggunakan kartu kendali yang selama ini dipergunakan oleh sopir kata Gubernur masih ditemukan sejumlah persoalan yakni ditemukan penggunaan ganda.
"Dalam waktu dekat kami akan membahas pihak Pertamina termasuk persoalan penyaluran solar subsidi kendaraan truk dengan melibatkan perwakilan sopir," jelasnya.
Erzaldi Rosman Djohan minta peran aktif sopir truk agar pembelian solar subsidi di SPBU digunakan sebagaimana mestinya, jangan di jual kembali serta turut melaporkan jika ada pengelola SPBU yang menjual solar ke tempat lain.
Baca juga:
- Keluhkan Harga Gas Elpiji 12 Kilogram yang Sudah Tembus Rp200.000, Warganet: 'Terima Kasih' Jokowi, Presiden yang Merakyat
- London Sumatra, Perusahaan Sawit Milik Konglomerat Anthony Salim Raup Pendapatan Rp4,53 Triliun dan Laba Rp991,24 Miliar di 2021
- PGN dan PIM Kembangkan Bisnis Gas Dukung Penurunan Emisi Karbon
"Jangan sampai solar yang di beli dari SPBU di jual kembali ke tempat lain dengan alasan untuk mencari keuntungan yang lebih besar," kata gubernur.
Kendaraan truk kata gubernur, sangat dibutuhkan untuk mengangkut kebutuhan pokok masyarakat antar pulau seperti ke Palembang, Jawa dan sejumlah daerah di luar pulau Bangka atau sebaliknya.
Dia mengatakan, pada akhir tahun 2022 direncanakan jalur angkutan dari Jakarta ke pulau Bangka tidak melewati Pelabuhan Tanjung Api Api Palembang melainkan melalui jalan yang lebih dekat Pelabuhan Mesuji Lampung menyeberang ke Pelabuhan Sadai Bangka Selatan.
"Akses penyeberangan Pelabuhan Mesuji Lampung langsung ke Pelabuhan Sadai Bangka Selatan dipastikan memakan waktu lebih singkat jika dibandingkan melalui Pelabuhan Tanjung Api Api Palembang menuju Pelabuhan Mentok Bangka Barat," jelasnya.
Perjalanan waktu yang lebih singkat kata gubernur tentu akan menghemat biaya operasional sopir termasuk juga menghemat penggunaan bahan bakar solar.