Isu Penundaan Pemilu Bukan dari Istana, Stafsus Mensesneg: Kami Harap Presiden Jangan Diseret-Seret

JAKARTA - Staf khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Faldo Maldini, menegaskan usulan penundaan Pemilu 2024 hanya gosip politik biasa.

Dia menegaskan isu penundaan Pemilu 2024 bukan berasal dari kalangan Istana. Menurutnya, tuduhan itu merupakan tuduhan imajinatif.

"Kami tampung saja. Kan ini banyak ide, banyak pikiran. Justru di sini kami makin paham bagaimana mengelola keberagaman pikiran-pikiran yang ada," ujar Faldo kepada wartawan, Jumat, 4 Maret.

Faldo mengklaim pembahasan penundaan Pemilu 2024 bukanlah prioritas Istana. Dia meminta Presiden Jokowi tidak dikait-kaitkan dengan usulan tersebut.

"Isu penundaan ini tidak menjadi prioritas sampai saat ini. Kami harap jangan diseret-seret Presiden dalam wacana penundaan pemilu 2024," kata Faldo.

Sebelumnya, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani menyebutkan usulan penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden tidak akan mati dengan sendirinya, meski mayoritas masyarakat dan partai politik (parpol) menolak. 

“Berkaca dari yang sudah-sudah, sekali pun telah mendapatkan penolakan yang tinggi, wacana ini masih terus dikemukakan oleh pihak-pihak yang dekat atau menjadi bagian dari lingkar kekuasaan. Terbaca bahwa ini sistematis dan by design,” kata Kamhar, Jumat, 4 Maret.

Apalagi, kata Kamhar, ada informasi yang menyebut nama Menteri Koordinator bidang Maritim dan Invetasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan atau LBP di balik usulan penundaan Pemilu 2024 ini. Jika info itu benar, maka usulan tersebut akan terus bergulir.

“Apalagi jika informasi yang beredar benar adanya, bahwa Menko Marves LBP ada di balik ini, dalam pengkondisian ketum partai politik, maka bisa saja wacana dan agenda ini terus dijalankan,” kata dia.