JAKARTA - "Tentara TI (teknologi informasi)" Ukraina yang terdiri dari peretas sukarelawan mengumumkan serangkaian target baru pada Kamis, 3 Maret. Target baru ini termasuk jaringan kereta api Belarusia dan sistem navigasi berbasis satelit buatan Rusia, GLONASS.
"Kami perlu memobilisasi dan mengintensifkan upaya kami sebanyak mungkin," kata sebuah posting di saluran Telegram "Tentara TI".
Pos tersebut mencantumkan prioritas utama yang ditargetkan oleh grup, termasuk kereta api Belarusia, perusahaan telekomunikasi Rusia, dan GLONASS, yang merupakan alternatif Rusia untuk jaringan navigasi satelit Global Positioning System (GPS).
Menurut laporan Reuters, Ukraina telah meminta peretas bawah tanah di negaranya untuk membantu melindungi infrastruktur penting dan melakukan misi mata-mata di dunia maya terhadap pasukan Rusia. Bahkan Kyiv juga telah mengumumkan pembentukan "tentara TI" pada Sabtu, 26 Februari.
BACA JUGA:
Sebuah tim peretas kini mulai memfokuskan diri pada serangan ke Belarus. Negara tetangga ini telah digunakan sebagai pos peretasan utama untuk invasi Rusia ke Ukraina, yang disebut Partisan Cyber ​​Belarusia.
Kelompok ini mengatakan kepada Reuters pada Selasa, 1 Maret bahwa mereka telah menonaktifkan sistem lalu lintas kereta api di sana dan menyerang jaringan karena telah digunakan untuk mengangkut tentara Rusia.
Rusia menyebut invasinya di Ukraina sebagai "operasi khusus" yang dikatakan tidak dirancang untuk menduduki wilayah tetapi untuk menghancurkan kemampuan militer tetangga selatannya dan menangkap apa yang dianggapnya sebagai nasionalis berbahaya.