Kementerian Pertahanan Klaim Angkatan Bersenjata Rusia Sukses Hancurkan 1.325 Fasilitas Militer Ukraina
JAKARTA - Angkatan Bersenjata Rusia telah menghancurkan 1.325 fasilitas infrastruktur militer Ukraina, kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov, Selasa.
"Angkatan Bersenjata Rusia telah menyerang 1.325 fasilitas infrastruktur militer Ukraina, termasuk 43 pusat komando dan komunikasi tentara Ukraina," jelasnya dikutip dari TASS 2 Maret.
Menurut dia, sebanyak 395 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 59 peluncur roket ganda, 179 senjata artileri dan mortir. Termasuk juga 286 kendaraan bermotor khusus militer juga telah dihancurkan.
Sebelumnya, Juru Bicara Kremlin menyebut pasokan senjata Barat ke Ukraina merupakan faktor berbahaya, yang sama sekali tidak membantu memulihkan ketertiban.
"Pasokan senjata, perangkat keras lainnya, dan amunisi ke Ukraina dapat dan akan menjadi faktor yang sangat berbahaya dan mengganggu stabilitas, yang sama sekali tidak akan meningkatkan stabilitas atau ketertiban di Ukraina. Dan dalam jangka panjang itu akan memiliki efek yang jauh lebih berbahaya," ujar Dmitry Peskov.
"Ini hanya menegaskan sekali lagi, Rusia mengambil langkah yang benar demi demiliterisasi Ukraina, yang pada umumnya cenderung agresif, dan seringkali desain kriminal, seperti yang terjadi di Republik Lugansk dan Donetsk. "
Terkait rencana Uni Eropa untuk memasok senjata ke Ukraina, Peskov mengatakan Uni Eropa adalah "sebuah asosiasi yang memegang posisi tidak bersahabat terhadap kami dan telah mengambil tindakan yang tidak bersahabat dan bermusuhan."
Baca juga:
- Evakuasi WNI dari Ukraina: Antrean Panjang di Perbatasan, Puluhan Jam dalam Kendaraan hingga Perubahan Jalur
- Invasi Rusia ke Ukraina: 99 WNI Berhasil Dievakuasi, 24 Memilih Bertahan dan 13 Tertahan Pertempuran Darat
- Menlu Ukraina Sebut AS Janjikan Lebih Banyak Bantuan untuk Hadapi Rusia
- Sebut Rusia Coba Timbulkan Kehancuran Besar, Dubes Ukraina: Mereka Menggunakan Bom Vakum
Diketahui, Presiden Rusia Vladimir mengumumkan operasi militer khusus di wilayah Ukraina Timur, menekankan Moskow tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina, tujuannya adalah untuk demiliterisasi dan denazifikasi negara tersebut.
Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan Angkatan Bersenjata Rusia tidak melakukan serangan terhadap kota-kota Ukraina. Kementerian menekankan, infrastruktur militer Ukraina dihancurkan oleh senjata presisi dan tidak ada ancaman bagi warga sipil.