Survei Teratas, PDIP: Ada Korelasi Kinerja Partai dan Kepuasan Terhadap Pemerintah

JAKARTA - Politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno, mengakui ada korelasi antara kepuasan kinerja terhadap pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin dengan elektabilitas partainya yang terus berada di puncak survei.

"Ada korelasi antara kinerja partai dengan eksekutif yang diusung partai," ujar ujar Hendrawan saat dihubungi VOI, Rabu, 23 Februari.

Menurutnya, penugasan kader partai di berbagai bidang di pemerintahan sangat penting dalam melihat kepuasan masyarakat terhadap PDIP.

"Jadi komunikasi penugasan kader partai di berbagai bidang, sangat penting," singkatnya.

Diketahui, Survei Kepemimpinan Nasional (SKN) yang dilaksanakan Litbang Kompas pada Januari 2022 menunjukkan, elektabilitas PDI Perjuangan masih berada di posisi teratas dengan angka 22,8 persen, disusul oleh Partai Gerindra dengan 13,9 persen.

Elektabilitas PDIP tercatat meningkat dari angka 19,1 persen pada Oktober 2021, begitu pula dengan Gerindra yang elektabilitasnya bertambah dari 8,8 persen pada bulan yang sama.

Meski dua partai itu tetap berada di posisi dua teratas, terdapat perubahan posisi di peringkat tiga, yang kini diisi oleh Partai Demokrat dengan menggeser Partai Golkar.

Dalam survei pada Januari 2022, elektabilitas Demokrat tercatat naik signifikan dari 5,4 persen pada Oktober 2021 menjadi 10,7 persen. Sementara, elektabilitas Golkar 'hanya' bertambah dari 7,3 persen pada Oktober 2021 menjadi 8,6 persen pada Januari 2022.

Kemudian, Survei Litbang Kompas pada akhir Januari 2022 juga menunjukkan bahwa kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin mencapai 73,9 persen.

Angka ini meningkat dari 66,4 persen dibandingkan survei serupa pada Oktober 2021.Capaian angka tersebut bahkan tertinggi selama survei-survei sejenis dilakukan sejak Januari 2015 atau di awal masa pemerintahan Presiden Jokowi.

Berdasarkan survei teranyar itu, kepuasan publik meningkat pada empat bidang, yakni politik dan keamanan (meningkat 6,8 persen), penegakan hukum (5,3 persen), ekonomi (6,1 persen), serta kesejahteraan sosial (9,7 persen).

Kepuasan tertinggi berada di bidang kesejahteraan sosial (78,3 persen) serta politik dan hukum (77,6) persen.

Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 17-30 Januari kepada 1.200 responden. Tingkat kepercayaan mencapai 95 persen dengan margin of error pada 2,8 persen.