Survei Indikator: 14,3 Persen Masyarakat Akui Jarang Kenakan Masker Saat Keluar Rumah, 1,1 Persen Tak Pernah

JAKARTA - Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis jajak pendapat mengenai perilaku masyarakat dalam menggunakan masker saat keluar rumah di masa pandemi COVID-19.

Peneliti senior Indikator Politik, Rizka Halida menyebut masih ada masyarakat yang mengaku jarang dan bahkan tak pernah mengenakan masker jika keluar rumah.

Meski demikian, angkanya memang lebih rendah dibanding masyarakat yang selalu dan sering mengenakan masker untuk mencegah penularan COVID-19.

"Kita lihat bahwa 49,1 persen atau hampir separuh selalu mengenakan masker saat berkegiatan di luar rumah, 30,6 persen sering mengenakan, 14,3 persen jarang mengenakan, 1,1 persen tidak pernah mengenakan, dan yang tidak tahu atau tidak jawab 4,9 persen," kata Rizka dalam pemaparan survei virtual, Minggu, 20 Februari.

Jika dibedah dalam segmentasi sosio demografi, persentase penggunaan masker di luar rumah pada kawasan perkotaan lebih tinggi dibanding pedesaan.

Sebanyak 86,3 persen warga di perkotaan sering atau selalu mengenakan masker dan 8,5 persen jarang atau tidak pernah mengenakan masker.

Sementara, sebanyak 73,1 persen warga di pedesaan sering atau selalu mengenakan masker dan 22,3 persen jarang atau tidak pernah mengenakan masker.

"Jadi warga mengaku bahwa mereka paling banyak selalu mengenakan dan setidaknya sering mengenakan masker di tiap basis sosio demografi," ungkap Rizka.

Diketahui, survei ini dilakukan pada periode 15 Januari hingga 17 Februari 2022 kepada responden warga negara Indonesia yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah, dan memiliki akses internet lewat smartphone ketika survei dilakukan.

Survei dilakukan melalui wawancara acak lewat kuesioner secara online kepada 626 responden. Adapun margin of error survei ini diperkirakan sekitar 4 persen dan tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen.