Beban Rumah Sakit Tembus 100 Persen, Presiden Xi Jinping Minta Otoritas Hong Kong Stabilkan dan Kendalikan COVID-19
JAKARTA - Presiden China Xi Jinping telah mengatakan kepada Pemerintah Hong Kong untuk menstabilkan dan mengendalikan wabah COVID-19 sesegera mungkin, sebut media pro-Beijing.
Arahan itu meningkatkan tekanan pada pihak berwenang mengambil langkah-langkah yang diperlukan, untuk mengimbangi lonjakan infeksi COVID-19 di Hong Kong yang terjadi beberapa waktu belakangan.
Presiden Xi menginstruksikan Wakil Perdana Menteri China Han Zheng untuk menyampaikan kepada Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam, "keprihatinannya tentang situasi pandemi" dan kepeduliannya terhadap penduduk setempat, menurut berita halaman depan di surat kabar Wen Wei Po dan Ta Kung Pao, seperti melansir Reuters 16 Februari.
Kedua media, yang biasanya mendukung kepentingan Beijing di Hong Kong, mengatakan Presiden Xi membuat pernyataan baru-baru ini tetapi tidak merinci di mana dia berbicara.
Presiden Xi mengatakan, pemerintah 'harus memobilisasi semua kekuatan dan sumber daya untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan, guna memastikan keselamatan dan kesehatan rakyat Hong Kong, memastikan stabilitas masyarakat di Hong Kong," menurut surat kabar.
Kabar itu muncul sehari setelah Carrie Lam mengatakan, tanggapan pemerintahnya terhadap wabah Omicron tidak memuaskan, dengan rumah sakit dan staf medis kewalahan.
Lam, yang belum mengkonfirmasi apakah dia akan mencalonkan diri lagi untuk masa jabatan lima tahun sebagai kepala kota yang dikuasai China itu, mengatakan dia 'tidak dapat menghalangi' kemungkinan menunda pemilihan kepala eksekutif bulan depan.
Belum ada pesaing kelas berat yang menyatakan pencalonan mereka, situasi yang sangat tidak biasa, mengingat hanya lima minggu sebelum pemilihan digelar.
Diketahui, infeksi COVID-19 telah melonjak 20 kali setiap hari sejak awal Februari, dengan Lam mengatakan pihak berwenang tidak dapat lagi mengikuti mandat pengujian dan isolasi virus corona.
Puluhan pasien dirawat di ruang udara terbuka darurat di luar pusat medis pada Hari Selasa, karena beberapa rumah sakit beroperasi dengan kapasitas lebih dari 100 persen.
Baca juga:
- Akui Keamanan Jangka Panjang hanya Dapat Dicapai Bersama Rusia, Kanselir Jerman: Perang di Eropa Tak Terbayangkan
- Presiden Putin Sebut Rusia Tidak Bisa Menutup Mata Soal Penafsiran Bebas AS dan NATO Soal Keamanan Setara
- Bertemu Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden Rusia Vladimir Putin: Kami Tidak Menginginkan Perang
- Sebut Belum Memverifikasi Penarikan Pasukan Rusia, Presiden AS Joe Biden: Invasi Tetap Mungkin Terjadi
Otoritas kesehatan melaporkan 1.619 infeksi yang dikonfirmasi pada hari Selasa, rekor harian dan 5.400 kasus positif awal lainnya.
Total, Hong Kong telah mencatat sekitar 26.000 infeksi sejak awal pandemi, termasuk lebih dari 200 kematian, jauh lebih sedikit daripada kota-kota besar lainnya yang setara.
Namun, para ahli medis telah memperingatkan kasus dapat melonjak menjadi 28.000 setiap hari pada akhir Maret, di tengah kekhawatiran tentang tingkat keraguan vaksin yang tinggi di kalangan orang tua.