Meta Punya Branding Baru di Facebook, Ubah Nama News Feed Menjadi Feed Saja

JAKARTA - Meta membuat perubahan nama News Feed di Facebook menjadi Feed, bagian utama dari layanan yang digulir pengguna untuk melihat apa yang telah dibagikan oleh teman dan keluarga mereka.

Menurut tweet yang dibagikan perusahaan melalui akun @FacebookApp, ke depannya itu hanya akan disebut Feed. Julukan News Feed telah ada sejak fitur ini pertama kali diperkenalkan lebih dari 15 tahun yang lalu.

Perubahan, yang terjadi hanya beberapa bulan setelah CEO Mark Zuckerberg mengumumkan dia mengganti nama perusahaan ke Meta.

Ini merupakan tanda lain Facebook sedang mencoba untuk mengubah persepsi tentang produk intinya. Meta mengatakan bahwa nama News Feed membuat orang berpikir bahwa itu adalah tempat untuk berita daripada unggahan yang dibagikan teman.

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Facebook mengatakan perubahan baru itu dimaksudkan untuk lebih mencerminkan beragam konten yang dilihat orang di Feed mereka.

Melansir Engadget, Rabu, 16 Februari, perlu dicatat, nama baru ini tidak akan mengubah cara kerja fitur di aplikasi. Namun, penghapusan "News" dari nama tersebut kemungkinan akan dilihat sebagai simbol dari prioritas perubahan Meta, karena melihat ke masa depan yang berpusat pada metaverse, bukan aplikasi jejaring sosialnya.

Penanganan berita oleh Facebook telah lama menjadi masalah pelik bagi perusahaan. Para eksekutif Meta selama bertahun-tahun berargumen bahwa berita hanyalah sebuah persentase kecil dari apa yang dibagikan orang di platform, dan perusahaan sepenuhnya mengubah orientasi feed-nya di 2018 untuk fokus pada teman Facebook daripada penerbit.

Sebelumnya, penelitian telah menunjukkan bahwa informasi yang salah mendapatkan lebih banyak mendapat respon secara signifikan di platform daripada pelaporan berbasis fakta, dan regulator tempat Meta berada yakni Amerika Serikat (AS) telah mencari tahu bagaimana perusahaan teknologi besar secara algoritme memberi peringkat konten dalam feed mereka.

Sekarang, Meta dilaporkan sedang bekerja untuk mengurangi jumlah konten politik yang muncul di beranda penggunanya, penelitiannya sendiri menunjukkan bahwa algoritme News Feed dapat mendorong bahkan politisi untuk mengambil posisi yang lebih ekstrem.