Rencana Buyback Saham Rp3 Triliun Bisa Bikin BRI Makin Disayang Karyawan, Kok Bisa?

JAKARTA – Pembelian kembali (buyback) saham oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) (BBRI) semakin dekat. Perseroan rencananya bakal menggelontorkan dana tidak kurang dari Rp3 triliun dalam aksi korporasi itu.

Adapun, eksekusi buyback bakal dilakukan pada rentang waktu 1 Maret hingga 31 Agustus mendatang.

Atas rencana tersebut analis emiten dari Asosiasi Analis Efek Indonesia Reza Priyambada menilai saham hasil buyback akan digunakan untuk program kepemilikan saham pekerja dan atau direksi dan dewan komisaris perseroan.

“Suatu saat periode buyback itu selesai dan saham hasil buyback harus dilepas lagi. Dilepasnya itu bisa balik ke publik atau dalam bentuk Employee Stock Ownership Plan (ESOP),” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Selasa, 15 Februari.

Menurut Reza skema ESOP memiliki keuntungan tersendiri dibandingkan dengan melepas saham ke publik.

“Kalau mereka alokasikan saham hasil buyback untuk ESOP kemungkinan harapannya ada sense of belonging dari para pekerja BRI sehingga makin giat bekerja yang pada akhirnya menopang pertumbuhan kinerja dari BRI,” tuturya.

Sebagai informasi, perkiraan nilai buyback tersebut belum termasuk biaya komisi perantara pedagang efek lainnya, yakni sekitar 0,33% dari nilai buyback.

“Langkah tersebut tidak akan mempengaruhi kondisi keuangan BRI,” kata dia.

Lebih lanjut Reza mengungkapkan jika harga saham bank berkode BBRI tersebut saat ini masih di bawah fundamentalnya.

“Saya percaya manajemen BRI ke depan akan mampu kembali mengatrol kinerja fundamental. Dengan demikian, akan berimbas positif terhadap kinerja harga saham BBRI,” tutup Reza.