Presiden Venezuela Nicolas Maduro Sebut Vaksin Rusia Sputnik V sebagai Kunci Selenggarakan Pemilu

JAKARTA - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro menyebut vaksin COVID-19 Sputnik V buatan Rusia dapat jadi kunci sukses jalannya pemilihan umum (Pemilu) legislatif di Venezuela. Dirinya mengusulkan kepada 14.400 kandidat legislatif untuk diberikan vaksin Sputnik V supaya mereka dapat berkampanye dengan aman.

"Merupakan ide yang baik untuk memberikan vaksin Rusia kepada 14.400 kandidat yang telah mendaftar. Hal itu sangat berguna sehingga mereka dapat menjalankan kampanye pemilu mereka dengan lebih nyaman," kata Maduro dikutip Reuters, Rabu, 9 September.

Ide tersebut dikemukan oleh Maduro karena pihak oposisi pemerintah telah berencana memboikot pemungutan suara pada 6 Desember mendatang. Pemboikotan tak lain dilakukan karena pihak oposisi merasa Partai Sosialis yang berkuasa telah menyiapkan langkah curang.

Kendati demikian, Maduro tetap tak ingin menunda pemilu. Sebab, pada bulan ini saja, vaksin buatan Rusia telah tiba untuk dilakukan uji klinis fase III. Sementara beberapa vaksin dari perusahaan pembuat vaksin COVID-19 lainnya akan tiba pada bulan Oktober.

Sebelumnya, vaksin COVID-19 buatan Rusia telah menghasilkan respon positif pada uji coba tahap pertama. Tiap sukarelawan yang diberikan vaksin telah menunjukkan penambahan antibodi. Meski begitu, sesuai dengan jurnal medis The Lancet, vaksin Sputnik V masih diperlukan uji coba jangka panjang.

Untuk meyakini negara-negara yang membutuhkan vaksin Sputnik V secepatnya, Kirill Dmitriev dari dana kekayaan kedaulatan Rusia menyakini bahwa uji coba Sputnik V skala besar sedang berlangsung. Uji coba tersebut telah melibatkan 40 ribu sukarelawan dan hasil awal diharapkan diketahui pada bulan Oktober atau November.