Demonstran COVID-19 Kanada Blokade Jalur Perdagangan, Tolak Perintah Pembubaran
JAKARTA - Para pemrotes pembatasan COVID-19 masih memblokade jalur perdagangan penting Kanada-Amerika Serikat pada Jumat 11 Februari 2022, meskipun perintah pengadilan telah dikeluarkan untuk mengakhiri aksi tersebut.
Aksi blokade itu telah mengganggu industri otomotif di Amerika Utara.
Perdana Menteri Justin Trudeau telah berjanji kepada Presiden AS Joe Biden pihaknya akan melakukan tindakan cepat untuk mengakhiri krisis.
Sebelumnya pada hari yang sama, seorang hakim Kanada memerintahkan penghentian aksi blokade itu yang telah berlangsung empat hari di Ambassador Bridge, lintas perbatasan darat tersibuk di Amerika Utara.
Perintah penghentian itu berlaku pada Jumat pukul 19.00 Eastern Time (Sabtu, .07.00 WIB). Namun, lebih dari dua jam setelahnya, sekitar 200 demonstran, termasuk anak-anak, masih berkeliaran di pintu masuk jembatan itu sambil melambaikan bendera Kanada. Beberapa di antaranya bahkan menyalakan kembang api.
Polisi berkumpul di sebuah lahan parkir beberapa blok dari para demonstran. Mereka membagikan pamflet berisi peringatan sanksi di bawah perintah darurat Provinsi Ontario yang mulai berlaku pada tengah malam.
Baca juga:
- Keberhasilan Penelitian Obat Covid-19 adalah Harapan Besar Dunia dalam Menghadapi Wabah Corona
- Amerika Gunakan Supercomputer untuk Ciptakan Vaksin COVID-19
- Kenapa AS Berani Buat Kebijakan Lepas Masker Usai Vaksinasi COVID-19?
- Penularan di Sekolah Melonjak, Pemkot Bogor Prioritas Pencegahan COVID-19 di Lingkungan Sekolah
Trudeau sebelumnya mengatakan kepada awak media bahwa belum ada tindakan yang bisa dilakukan.
Perusahaan-perusahaan, termasuk Ford, telah mengalihkan pengiriman kargo untuk mengurangi kerugian di tengah pemangkasan produksi.
Hakim Pengadilan Tinggi Geoffrey Morawetz pada Jumat menyetujui permintaan asosiasi industri otomotif dan pemerintah Kota Windsor agar aksi protes dihentikan.
Para demonstran yang menduduki jalan-jalan menuju jembatan itu menyuarakan penentangan mereka.
"Kanada seharusnya menjadi negara bebas," kata Liz Vallee, seorang pengunjuk rasa dari Chatham, Ontario seperti dilansir Antara. "Ketika kebebasan terancam, kami harus membela diri."
Vallee mengatakan dia dan rekan-rekannya akan tetap berada di sana sampai semua pembatasan pandemi dicabut.
Para peserta aksi "Konvoi Kebebasan", yang diawali oleh protes para sopir truk Kanada terhadap mandat vaksin bagi pengemudi lintas batas, juga menduduki kawasan di luar gedung-gedung pemerintah di Ibu Kota Ottawa dan memblokade dua jalur lintas perbatasan dengan AS.
Protes pembatasan COVID-19 tersebut telah menginspirasi aksi serupa di Prancis, Selandia Baru, Australia, dan AS.