Penularan di Sekolah Melonjak, Pemkot Bogor Prioritas Pencegahan COVID-19 di Lingkungan Sekolah
Siswa sekolah dasar mencuci tangan sebelum mengikuti kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di Kota Bogor, Jawa Barat. (foto: dok. antara)

Bagikan:

JAKARTA - Adanya tren peningkatan kasus penularan virus corona pada guru, tenaga kependidikan, dan siswa membuat Pemerintah Kota Bogor di Provinsi Jawa Barat memprioritaskan upaya pencegahan COVID-19 di lingkungan sekolah.

"Saat ini masih terjadi penyebaran kasus COVID-19 di Indonesia, termasuk Bogor. Upaya pencegahan penularan di sektor pendidikan menjadi prioritas utama," kata Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, kepada Antara di Kota Bogor, Sabtu, 12 Februari.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto sebelumnya juga mengatakan bahwa data kasus COVID-19 harian menunjukkan sekitar 240 dari 500 lebih orang yang tertular COVID-19 adalah guru, tenaga kependidikan, dan siswa. Oleh karenanya pemerintah kota belum berencana melaksanakan kembali pembelajaran tatap muka di sekolah.

Wakil Wali Kota Bogor mengatakan bahwa pemerintah kota akan berkoordinasi dengan Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah II Jawa Barat di Kota Bogor untuk menindaklanjuti laporan mengenai sekolah yang masih melaksanakan pembelajaran tatap muka.

"Menjadi perhatian dan akan kita koordinasikan dengan KCD Jabar untuk tindakan lebih lanjut," kata Dedie.

​​​​​​Dinas Kesehatan pada Jumat, 11 Februari   mencatat 621 kasus COVID-19 di Kota Bogor. Jumlah ini, lebih banyak dari jumlah kasus pada Kamis 10 Februari, yang tercatat 611 kasus. Sebagian dari kasus penularan virus corona tersebut terjadi pada warga sekolah.

Guna mencegah penularan COVID-19 di lingkungan sekolah, Pemerintah Kota Bogor menghentikan sementara pembelajaran tatap muka terbatas di seluruh sekolah dari 3 sampai 7 Februari 2022 dan kemudian memutuskan untuk melanjutkan penghentian pelaksanaan pembelajaran tatap muka hingga waktu yang belum ditentukan.