Ibu Asyik Pergi dengan Pacar Seminggu dan Tinggalkan Anaknya Berusia 3 Tahun di Rumah Hingga Tewas
JAKARTA - Mungkin terasa tidak masuk akal karena apa yang dilakukan perempuan berusia 26 tahun ini di luar akal sehat. Tapi ini adalah kisah nyata dengan akhir cerita yang sangat menyedihkan.
Nama perempuan itu Saki Kakehashi. Dia tega meninggalkan putrinya yang baru berusia tiga tahun seorang diri di apartemen tahun 2020 silam. Parahnya lagi, putrinya yang bernama Noa, ditinggalkan selama seminggu.
Iya seminggu penuh, Noa harus berjuang sendirian. 7x 24 jam Noa ada di apartemen di kawasan Ota Ward tanpa ditemani siapa-siapa.
Lantas ke mana ibunya itu pergi? Faktanya bisa bikin kita akan emosi seperti dilansir dari Japan Today, Jumat 11 Februari.
Saki Kakehashi menghabiskan waktu selama seminggu ke Kagoshima bersama kekasihnya. Cara berpikir Saki Kakehashi kala itu adalah, Noa akan baik-baik saja.
Mungkin Saki Kakehashi lupa putrinya itu bukanlah berumur 17 tahun yang bisa bertahan hidup sendiri.
Ketika tiba kembali di rumahnya 13 Juni 2020, Kakehashi panik menemukan Noa tidak bernapas. Dia lalu memanggil ambulans dan membawa Noa ke rumah sakit.
Hasilnya, Noa memang meninggal. Dia tidak mampu bertahan karena mengalami dehidrasi hebat dengan perut yang nyaris kosong.
Baca juga:
- Memori 10 Januari 1992: Mike Tyson Divonis Memperkosa Desiree Washington
- Menhan AS, Korea Selatan dan Jepang Sepakat Sebut Uji Coba Rudal Korea Utara Mengganggu dan Langgar Resolusi PBB
- Jung Woo Sung Pertimbangkan Tawaran Drama Romansa Setelah 10 Tahun
- Drive My Car Jadi Film Jepang Pertama dengan Nominasi Oscar 2022
Dokter juga menemukan ruam di pantatnya karena popoknya tampaknya tidak berubah untuk waktu yang lama. Jaksa mengklaim Kakehashi mencoba menyembunyikan fakta bahwa Noa ditinggalkan sendirian dengan mengoleskan salep pada ruam di pantatnya dan menggantinya dengan popok baru tepat sebelum dia menelepon 119.
Jaksa mengatakan bahwa sebelum berangkat ke Kagoshima, Kakehashi membarikade Noa di dalam ruang tamu dengan sofa yang menghalangi pintu masuk ke dapur. Kakehashi mengatakan dia melakukan ini untuk mencegah Noa melukai dirinya sendiri dengan pisau atau barang dapur lainnya.
Noa tidak menghadiri pusat penitipan anak selama lebih dari setahun sebelum kematiannya. Kakehashi tinggal sendirian dengan putrinya setelah menceraikan ayah Noa pada tahun 2016.
Jaksa juga mengatakan bahwa Kakehashi sering meninggalkan Noa sendirian di rumah saat dia pergi ke bar dan pachinko bersama teman-temannya.
Pengadilan Distrik Tokyo telah menghukum Kakehashi selama delapan tahun penjara karena kelalaian orang tua yang mengakibatkan kematian putrinya.