Bagikan:

JAKARTA - Tiga balita menjadi korban tewas dalam insiden kebakaran yang terjadi di wilayah Cipinang, Pulogadung, Jakarta Timur. Berdasarkan pendalaman sementara, mereka tak bisa menyelamatkan diri karena terkunci di dalam kamar.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyebut kondisi para korban yang terkunci itu berdasarkan keterangan saksi yang merupakan orangtuanya.

"Berdasarkan keterangan yang didapatkan, saat ibu para korban menjemput anak-anaknya ini di Cipinang, itu kamar korban dikunci," ujar Ade kepada wartawan, Jumat, 20 September.

Sang ibu sengaja mengunci kamar tersebut semata demi keselamatan anak-anaknya. Sebab, saat itu ia akan pergi untuk menjemput anaknya yang lain di sekolahnya.

Kondisi saat itu pun tak memungkinkan bagi wanita tersebut untuk membawa ketiga korban bersamanya.

Apalagi, kamar mereka berada di lantai dua. Karenanya, diputuskan untuk mengunci agar tak terjatuh.

"Agar anak-anak ini tidak keluar karena takut terjatuh dari lantai 2 karena rumah dalam keadaan kosong," sebutnya

Sementara mengenai penyebab munculnya api, Ade belum bisa memastikan. Tapi, langkah-langkah untuk mengetahui fakta sebenarnya akan dilakukan.

Nantinya, tim Puslabfor Polri akan dikerahkan untuk mencari alat bukti maupun petunjuk guna mengungkap penyebab atau awal mula munculnya api.

"Inilah yang harus didalami karena pendalaman itu kami tidka boleh berandai-andai, semua berdasarkan fakta, barang bukti, berdasarkan keterangan saksi. Makanya perlu dilakukan penyelidikan dan penyidikan secara ilmiah," kata Ade.

Api membakar 11 rumah yang berada di kawasan Cipinang Baru, RT 05/18, Kelurahan Cipinang, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur.

Dalam insiden itu tiga anak yang berusia 4, 3, an 1,5 tahun menjadi korban. Mereka terjebak saat kebakaran itu terjadi.