Ditinggal Perusahaan Financial Fund Singapura, Bank Milik Konglomerat Anthony Salim Ungkap Pemegang Saham Baru
JAKARTA - PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) punya pemegang saham baru. Adalah UOB Kay Hian Pte Ltd dan PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya.
Keduanya masuk daftar pemegang saham Bank Ina setelah bank milik konglomerat Anthony Salim ini ditinggalkan Liontrust S/A NS ASEAN Financials Fund. Perusahaan asal Singapura ini melepas 1,03 miliar saham Bank Ina atau setara dengan 17,42 persen.
Berdasarkan laporan kepemilikan efek yang mencapai 5 persen atau lebih yang disampaikan Bank Ina ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 10 Februari, posisi UOB Kay Hian ini menggantikan Liontrust. Artinya kepemilikan UOB Kay Hian sebesar 17,42 persen atau 1,03 miliar saham.
Jika mengacu pada harga saham BINA saat ini Rp4.250, maka perubahan kepemilikan dari Liontrust ke UOB Kay Hian bernilai Rp4,39 triliun.
Asuransi Jiwa Central Asia Raya juga berada dalam daftar. Asuransi yang juga dimiliki Anthoni Salim kini memegang 7,96 persen atau setara 472,67 juta saham Bank Ina.
Baca juga:
- Sejak 2020, Perusahaan Milik Konglomerat Anthony Salim Jual Saham Pengelola Indomaret Hingga Rp1,12 Triliun
- 'Kaki' Konglomerat Anthony Salim Ada di Mana-Mana, Mulai dari Grup Indofood, Indomobil, Emtek, KFC, Indomaret, hingga DCI Indonesia
- Kabar Gembira untuk Investor, 2 Perusahaan Konglomerat Anthony Salim Ini Bagi Dividen dengan Total Nilai Rp4,94 Triliun
Meski begitu sebagian besar perusahaan milik Anthony Salim masih mendominasi kepemilikan saham Bank Ina.
Berikut susunan pemegang saham Bank Ina periode Januari 2022:
* PT Indolife Pensiontama - 1,33 miliar saham (22,47 persen)
* PT Samudera Biru - 1,04 miliar saham (17,56 persen)
* PT Gaya Baru Masa Kini - 673,04 juta saham (11,34 persen)
* DBS Bank Ltd S/A LTSL AS Trustee of NS Financial Fund - 593,39 juta saham (9,99 persen)
* PT Philadel Terra Lestari - 397,32 juta saham (6,69 persen)