Pelita Air Mau Gabung ke Holding BUMN InJourney, Pengamat: Bagus Juga Berita Tersebut

JAKARTA - Pengamat penerbangan Arista Atmadjati menyambut baik rencana maskapai Pelita Air yang akan bergabung dengan induk holding BUMN sektor Aviasi dan Pariwisata, yaitu PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney (Persero).

"Bagus juga berita tersebut," kata Arista, dikutip dari Antara, Kamis 10 Februari.

Arista mengatakan Pelita Air diharapkan dapat mengisi segmen pasar penerbangan perintis untuk meningkatkan konektivitas udara di tanah air. Selain mengisi slot penerbangan perintis, Pelita Air juga disarankan membuka jasa angkutan barang atau kargo.

Menurut dia, Indonesia sebagai negara kepulauan memerlukan banyak maskapai untuk menggerakkan sektor logistik.

Ia juga menyampaikan agar Pelita Air hadir sebagai maskapai penerbangan penumpang dan angkutan logistik dengan harga yang bisa dijangkau oleh masyarakat.

Namun demikian, pengamat dari lembaga Arista Indonesia Aviation Center (AIAC) itu meminta agar Pelita Air memenuhi ketentuan Sertifikat Operator Penerbangan (Air Operator Certificate).

"Langkah pertama ya Pelita Air harus dapat AOC maskapai berjadwal dulu karena saat ini mereka baru pegang carter," ujarnya.

Seperti diketahui, Direktur Utama InJourney Dony Oskaria mengatakan maskapai Pelita Air akan diluncurkan pada tahun 2022 dengan kategori layanan penerbangan standar menengah (medium services).

"Kita harapkan ini akan mengisi kekosongan jumlah airlines atau jumlah pesawat yang akan menghubungkan (membangun konektivitas) Indonesia pasca pandemi COVID-19 (yang membuat banyak maskapai) mengalami turbulensi," kata Dony dalam Rapat Kerja Nasional II Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Padang, Sumatera Barat, Rabu.

Dengan kehadiran Pelita Air, diharapkan pula tidak mengganggu jumlah lalu lintas penerbangan, konektivitas, dan dunia pariwisata Indonesia.