Di Hadapan Investor, Sri Mulyani Paparkan Tiga Prioritas Pemulihan Ekonomi Melalui Penguatan SDM

JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) memastikan bahwa pemerintah berkomitmen untuk mendukung sektor pembangunan dan pemulihan ekonomi melalui desain anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang fleksibel sekaligus efektif.

“Dalam APBN 2022, pemerintah mendukung sektor pembangunan dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, mendukung pemulihan ekonomi, dan reformasi struktural,” ujarnya saat menghadiri Mandiri Investment Forum (MIF) 2022 secara daring, Rabu, 9 Februari.

Menurut Menkeu, aspek sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci utama untuk bisa keluar dari tekanan pandemi COVID-19.

“Bidang yang diprioritaskan untuk pemulihan adalah belanja untuk sumber daya manusia yang sangat penting, yaitu kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial. Tiga terpenting dalam meningkatkan kualitas SDM di Indonesia,” tuturnya.

Menkeu menjelaskan jika total anggaran di masing-masing pos cukup besar, yakni pendidikan Rp542,8 triliun, kesehatan Rp255,4 triliun, perlindungan sosial Rp431,5 triliun.

Katanya, anggaran bidang pendidikan antara lain digunakan untuk meningkatkan keahlian dan profesionalisme guru, akselerasi fasilitas pendidikan, penguatan pendidikan vokasi, dan meningkatkan sinergi pemerintah pusat, daerah, dan kementerian terkait.

Sementara itu untuk anggaran bidang kesehatan digunakan untuk penanganan pandemi, peningkatan efektivitas asuransi kesehatan, penguatan reformasi sistem kesehatan nasional, dan penanganan stunting. Kemudian untuk bidang perlindungan sosial, anggaran digunakan untuk memberikan perlindungan bagi masyarakat yang paling rentan.

“Ini akan menjadi tema kebijakan fiskal 2022 ke depan kualitas SDM sangat penting tidak hanya untuk pemulihan, tetapi juga daya saing dan produktivitas ekonomi Indonesia serta pembangunan di masa depan,” tegas dia.

Adapun untuk prioritas selanjutnya yaitu di bidang infrastruktur. Anggaran di sektor ini pada 2022 mencapai Rp365,8 triliun, yang akan fokus baik pada pembangunan fisik maupun digital.

“Karena selama ini percepatan transformasi menuju teknologi digital benar-benar telah terjadi dan itu membutuhkan dukungan yang sangat kuat terhadap kualitas infrastruktur digital. Jadi kami sedang membangun dan menempatkan alokasi anggaran yang lebih tinggi agar dapat terhubung secara digital di seluruh wilayah Indonesia,” jelasnya.

Sebagai informasi, Mandiri Investment Forum 2022 merupakan perhelatan tahunan yang mempertemukan antara investor dalam dan luar negeri dengan para pemangku kepentingan strategis lain, seperti pemerintah pusat dan daerah.

Bank Mandiri sendiri mengklaim jika ajang ini dapat menjangkau sampai dengan 20.000 pemilik modal, termasuk 700 investor asing dengan estimasi aset kelolaan hingga 4 triliun dolar AS. Karena posisi strategis inilah Presiden Joko Widodo menyempatkan diri menyampaikan pidato pembukaan MIF 2022 melalui saluran virtual sebagai bagian dari peningkatan daya tarik untuk berinvestasi di Indonesia.