Vaksinasi Pelajar di Solok Selatan Sumbar Lambat karena Ada Ortu Murid Menolak

PADANG - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Yeni Efrianti mengatakan ada orang tua murid yang menolak anaknya disuntik vaksin COVID-19.

"Pergerakan vaksin anak 6-11 tahun memang agak lambat dan kendala di lapangan karena adanya penolakan dari beberapa orang tua siswa," katanya di Padang Aro dikutip Antara, Rabu, 9 Februari.

Seharusnya, menurut Yeni, kepala sekolah mensosialisasikan kepada orang tua murid terkait vaksin anak 6-11 tahun agar tidak ada penolakan orang tua.

Pihak Dinas Kesehatan sudah mensosialisasikan vaksin COVID-19 untuk anak 6-11 tahun kepada seluruh kepala sekolah sebelum dilakukan launching dan seterusnya tugas kepala sekolah beserta guru untuk meyakinkan orang tua murid.

Untuk jadwal penyuntikan vaksin COVID-19 bagi anak 6-11 tahun, seharusnya datang dari sekolah, setelah itu petugas vaksinasi mendatangi mereka.

"Kami masih menunggu jadwal dari sekolah untuk melakukan vaksinasi tetapi petugas Puskesmas sekarang masih melakukan vaksinasi," ujarnya.

Dia mengatakan, sejak diluncurkan pada Sabtu, 5 Februari, capaian vaksin anak 6-11 tahun di Solok Selatan baru 892 orang atau 4,23 persen dari sasaran yang mencapai 21.091 orang.

Untuk di Kecamatan Sangir Jujuan belum ada sekolah yang melakukan vaksinasi COVID-19 bagi anak 6-11 tahun.

Sedangkan di Kecamatan Sangir yang merupakan ibu kota Kabupaten dan jumlah sekolah paling banyak baru SD Negeri 03 Liki yang menjadi lokasi launching yang melaksanakan vaksinasi.

Dia menambahkan, vaksinasi untuk umum di Kabupaten Solok Selatan dosis satu mencapai 108.953 orang atau 75,69 persen dari target 143.956 orang.

Sedangkan dosis dua telah 81.329 orang atau 56,50 persen dari target dan dosis tiga 608 orang.