Kemenlu Inggris Diserang Peretas, Belum Ada Laporan Kerugian yang Muncul
JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Inggris telah menjadi sasaran insiden keamanan siber yang serius awal tahun ini. Keterangan ini muncul dari dokumen tender yang diposting di situs web pemerintah di Inggris, baru-baru ini.
"Otoritas adalah target insiden keamanan siber yang serius, detailnya tidak dapat diungkapkan," menurut dokumen itu. Kabar tersebut pertama kali dilaporkan oleh The Stack.
Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran terpaksa memanggil BAE Systems Applied Intelligence untuk menangani insiden tersebut, menurut dokumen tersebut. Itu membayar BAE Systems 467.326 pound untuk pekerjaan itu.
Baca juga:
"Kami tidak mengomentari keamanan tetapi memiliki sistem untuk mendeteksi dan mempertahankan diri dari potensi insiden siber," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, seperti dikutip Reuters.
Tidak segera jelas siapa yang bertanggung jawab atas serangan itu - atau efeknya. Juga tidak jelas mengapa rincian insiden itu tidak dapat diungkapkan. Namun Kemenlu Inggris sendiri, diberitakan masih mampu berjalan normal dalam menjalankan tugas sehari-hari mereka.
Melihat intensitas peretasan dilakukan dalam beberapa bulan terakhir, maka insiden ini pantas diperhatikan. Apalagi Inggris sempat menyerukan kekhawatiran adanya peretasan sebagai akibat konflik yang memanas antara Ukraina dan Rusia. Inggris yang selama ini banyak mendukung Ukraina, merasa negaranya menjadi taget peretasan agen-agen asing.