Intelijen DPR Catat Kedatangan Militan yang Dilatih Instruktur Inggris di Donbass Perbatasan Ukraina-Rusia

JAKARTA - Intelijen Republik Rakyat Donetsk (DPR) yang memproklamirkan diri mencatat kedatangan militan di Donbass, perbatasan Ukraina-Rusia yang dilatih oleh instruktur Inggris, Kyiv membentuk tim penyerang dari mereka, Wakil Kepala Milisi Rakyat DPR Eduard Basurin mengatakan pada briefing pada hari Senin.

"Dua unit yang terdiri dari militan dari Sektor Kanan, masing-masing berjumlah 70 hingga 80 orang, telah tiba di brigade infanteri mekanik terpisah ke-54 dan ke-56. Semua militan memiliki pengalaman tempur dan dilatih oleh instruktur Inggris," ungkap Basuri, mengutip TASS 7 Februari.

"Mereka didistribusikan di antara unit-unit brigade ke-54 dan ke-56 yang menempati posisi di eselon pertama, di pendekatan utara dan barat ke Donetsk," tegasnya.

Menurut Basurin, kelompok penyerangan tersebut ditujukan untuk operasi tempur di perkotaan. "Komando Ukraina tidak hanya memperkuat pengelompokannya di dekat ibu kota DPR, tetapi juga membentuk tim penyerang nasionalis yang bermotivasi ideologis yang harus berperang di kota dan melakukan tugas tanpa memperdulikan kematian warga sipil," terangnya

Selain itu, intelijen DPR juga menerima informasi tentang kedatangan tentara bayaran Polandia di zona yang disebut operasi angkatan bersenjata Ukraina, kata Basurin pada briefing.

"Di area komunitas Popasnaya, kehadiran dua kelompok bersenjata berjumlah hingga dua puluh orang dalam seragam taktis campuran dicatat. Selama pengintaian tambahan, diketahui bahwa orang-orang itu berbicara bahasa Polandia dan tiba untuk melaksanakan tugas-tugas dalam tanggung jawab zona brigade mekanik ke-24. Tujuan mereka adalah untuk melakukan operasi khusus gerilya selektif dan aksi teror bersama dengan unit pasukan Ukraina, yang bertujuan melumpuhkan infrastruktur vital dan sosial dan mengintimidasi penduduk setempat," paparnya.

DPR berpikir sebelum serangan tentara Ukraina, tentara bayaran akan mencoba untuk menyebabkan sebanyak mungkin kerusakan pada fasilitas infrastruktur sipi, memaksa mereka untuk melakukan tindakan balasan, sehingga membenarkan pihak Ukraina di hadapan masyarakat global, sebagai alasan untuk melakukan aksi militer.

Dia mengatakan tentara bayaran Polandia telah tiba dengan kedok instruktur yang dikirim untuk melatih militer Ukraina. Dia juga menarik perhatian pada pernyataan baru-baru ini dari Warsawa tentang rencana untuk memasok senjata ke Kiev, mencatat bahwa pernyataan ini "tidak berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas, tetapi memicu eskalasi situasi dan mendorong Kiev untuk memulai genosida penduduk Donbass.

Selain itu dia juga mengatakan, intelijen DPR melaporkan sejumlah besar kasus virus corona di antara pasukan Kiev di Donbass. Karena tidak adanya obat-obatan, mereka tidak menerima perawatan medis. "Setidaknya enam tentara tewas, fakta-fakta ini disembunyikan," tandas Basurin.