Di Tengah Kontroversi, Lebih dari 70 Konten Podcast Joe Rogan Menghilang di Spotify
JAKARTA - Lebih dari 70 episode podcast milik Joe Rogan telah dihapus dari Spotify, atas permintaannya sendiri dan di tengah kontroversi yang tak kunjung usai.
Penghapusan pada konten The Joe Rogan Experience itu dikonfirmasi langsung oleh CEO Spotify, Daniel Ek dalam e-mail kepada karyawannya kemarin.
Ek dan pihaknya mengatakan kepada Rogan serta timnya bahwa dalam beberapa episode podcast miliknya terdapat konten dengan bahasa yang sensitif secara rasial, lalu komedian itu memilih untuk menghapus sejumlah kontennya dari layanan streaming tersebut.
"Tidak hanya beberapa komentar Joe Rogan yang sangat menyakitkan, saya ingin menjelaskan bahwa mereka tidak mewakili nilai-nilai perusahaan ini. Kita harus memiliki garis yang jelas di sekitar konten dan mengambil tindakan ketika mereka dilanggar, tetapi membatalkan suara adalah lereng yang licin," tulis Ek dalam e-mail itu.
Baca juga:
Di samping itu, Ek menyatakan Spotify akan mengucurkan dana 100 juta dolar AS atau setara Rp1,4 triliun untuk menghadirkan lebih banyak konten musik dan audio dari pencipta kelompok yang terpinggirkan.
Angka tersebut adalah jumlah yang sama yang dibayarkan Spotify kepada Rogan pada 2020 untuk hak eksklusif atas podcast-nya.
Melansir CNET, Senin, 7 Februari, setelah peristiwa ini, Rogan mengunggah permintaan maaf di media sosialnya. Sebelumnya, Rogan mengunggah video berisi hinaan rasial dan langsung menyebar di media sosial.
"Saya jelas tidak mencoba untuk menjadi rasis, dan saya pasti tidak akan pernah ingin menyinggung seseorang untuk hiburan dengan sesuatu yang bodoh seperti rasisme," ujar Rogan.
Dalam video permintaan maafnya, Rogan juga mengatakan bahwa dia menghapus satu episode podcast tertentu atas apa yang dia sebut sebagai komentar bodoh dan rasis yang dia buat.
Peristiwa itu terjadi di tengah protes yang dipimpin para musisi seperti Neil Young dan Joni Mitchell terhadap layanan streaming, karena mengizinkan podcast Rogan menyebarkan informasi yang salah tentang COVID-19.
Surat terbuka yang ditandatangani oleh lebih dari 250 profesional medis, peneliti dan profesor juga menunjuk podcast Rogan sebagai bukti bahwa layanan streaming mempromosikan informasi yang salah.