BMKG Keluarkan Peringatan Dini ke Sejumlah Wilayah di Kaltim, 4-5 Februari Diprakirakan Hujan Lebat Disertai Angin Kencang
BALIKPAPAN - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui stasiun di Balikpapan memprakirakan sejumlah wilayah di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang pada Jumat-Sabtu (4-5 Februari).
"Mengingat peristiwa ini bisa berdampak pada kejadian bencana, maka kami mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati," ujar Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan Idham Chalid di Balikpapan dikutip dari Antara, Kamis, 3 Februari.
Dampak dari peristiwa tersebut antara lain bisa menyebabkan banjir, sungai meluap, tanah longsor, jalan licin, dan pohon tumbang, sehingga semua pihak diminta waspada. Peringatan dini mengenai cuaca ini juga telah disampaikan kepada pihak terkait di masing-masing kabupaten/kota, terutama bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) agar dapat melakukan antisipasi guna meminimalisir dampaknya.
Sedangkan sejumlah kawasan di Kaltim yang diprakirakan terjadi hujan lebat dan dapat disertai kilat atau petir hingga angin kencang berdurasi singkat antara lain pada Jumat, 4 Februari terjadi pada dua kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu, yakni Kecamatan Long Bagun dan Long Apari.
Kemudian di Kabupaten Kutai Barat, hujan disertai petir diprakirakan terjadi di lima kecamatan, yakni Kecamatan Long Iram, Bentian Besar, Linggang Bigung, Siluq Ngurai, dan Kecamatan Damai.
Masih di hari yang sama, hujan lebat dan dapat disertai petir hingga angin kencang berdurasi singkat berpotensi terjadi pada tiga kecamatan di Kabupaten Paser, yakni Kecamatan Batu Sopang, Muara Koman, dan Tanah Grogot.
Selanjutnya pada Sabtu, 5 Februari, hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir hingga angin kencang berdurasi singkat berpotensi terjadi pada tiga kecamatan Kabupaten Mahakam Ulu, yakni Kecamatan Laham, Long Bagun, dan Kecamatan Long Apari.
"Berpotensi pula terjadi pada tiga kecamatan di Kabupaten Kutai Timur, yakni Muara Wahau, Batu Ampar, dan Muara Ancalong. Kemudian sejumlah kawasan di Kota Balikpapan," katanya.
Baca juga:
- Kasus Pencemaran Selat Bali karena Sampah Bungkus Rapid Antigen Bakal Diproses Hukum
- Pimpinan DPR Muhaimin Iskandar Beberkan Klaster Baru Muncul di Komisi X, 7 Orang Terpapar COVID-19
- Komisi X DPR: Selama PPKM Masih di Level I dan II, PTM Tetap Bisa Dilakukan
- Meski Keinginan Tak Dikabulkan Sepenuhnya, DKI Ikuti Keputusan Pemerintah Pusat Gelar PTM 50 Persen
Berikutnya Kabupaten Kutai Barat, peristiwa itu berpotensi terjadi Kecamatan Bentian Besar, Damai, Tabang, Sendawar, dan Kecamatan Melak.
"Untuk Kabupaten Kutai Kartanegara meliputi Kecamatan Muara Koman, Tenggarong, Muara Jawa, Muara Muntai, dan Kecamatan Sebulu," katanya lagi.
Kemudian di Kota Samarinda dapat terjadi di Kecamatan Loa Janan Ilir, selanjutnya Kecamatan Tanah Grogot di Kabupaten Paser, Kecamatan Babulu di Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kecamatan Kelay, Maratua, dan Pulau Derawan di Kabupaten Berau.