Akhirnya, Anies Minta Luhut Hentikan PTM 100 Persen Jakarta Satu Bulan ke Depan
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya berencana menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen untuk sementara waktu di Jakarta.
Rencana ini, kata Anies, sudah disampaikan kepada Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan selaku Koordinator PPKM Pulau Jawa dan Bali.
Hal ini dilakukan karena melihat kasus COVID-19 yang terus mengalami kenaikan, disertai dengan temuan kasus COVID-19 di sekolah.
"Tadi siang saya berkomunikasi dengan Pak Luhut sebagai Ketua Satgas COVID-19 Jawa-Bali menyampaikan usulan agar untuk Jakarta, PTM atau pembelajaran tatap muka ditiadakan selama satu bulan ke depan," kata Anies saat ditemui di kawasan Jakarta Timur, Rabu, 2 Januari.
Dengan demikian, saat ini Anies mengaku pihaknya masih membahas usulan penghentian PTM 100 persen bersama pemerintah pusat.
Soal kapan waktu penghentian PTM dan melanjutkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara online, Anies akan mengumumkan jika telah ada keputusan.
"Ini sedang dibahas. Nanti selesai dibahas, kita akan sampaikan bagaimana hasilnya. Tapi kita menyadari persis bahwa kondisi di Jakarta membutuhkan anak-anak untuk mengurangi risiko dan usulan dari Jakarta adalah kita hentikan PTM dan kita 100 persen belajar dari rumah saja. Nanti hasilnya seperti apa, kita update kemudian," jelas Anies.
Baca juga:
- Bareskrim Polri Tangkap Adam Deni Diduga Soal Ilegal Akses
- Polri Sebut Mafia Karantina Manfaatkan Lemahnya Pengawasan di Bandara
- Tersangka Ujaran Kebencian Edy Mulyadi Merasa Dibidik, Kabareskrim: Dia Menimbulkan Kegaduhan, Harus Diproses
- Tempat Tidur COVID-19 di RS Persahabatan Sudah Lewati Ambang Batas Aman
Sebelumnya, Anies menyatakan bakal memonitoring proses PTM 100 persen. Monitoring ini merupakan salah satu tindak lanjut dari permintaan Presiden Joko Widodo untuk mengevaluasi proses PTM yang saat ini berjalan.
"Kita sedang monitoring terus," ujar Anies di Klenteng Hian Thian Siang Tee Palmerah, Selasa, 1 Februari.
Menurut Anies, salah satu faktor yang menjadi pertimbangan dalam pengetatan aktivitas masyarakat adalah keterisian rumah sakit. Sehingga, hal itu yang sedang dalam pengawasan Pemprov untuk menentukan langkah terkait PTM.
"Nah ketika terjadi peningkatan dalam keterisian rumah sakit, maka pengendaliannya adalah dengan mengurangi mobilitas. Itu pengalaman selama satu setengah tahun hampir dua tahun ini. Jadi sekarang kita monitoring terus tentang keterisian rumah sakit," ungkap Anies.