Smart Snout, Aplikasi Pengidentifikasi Anjing Lewat Biometrik Hidung
JAKARTA - Kehilangan anjing sering kali yang membuat sang pemilik ketakutan. Akan tetapi kini muncul aplikasi baru yang dapat mempermudah untuk mengidentifikasi dan mempersatukan kembali anjing dengan pemiliknya, jika anjing itu hilang.
Aplikasi bernama Smart Snout diyakini dapat melacak anjing yang hilang dengan memperlakukan hidung mereka seperti sidik jari.
Smart Snout adalah gagasan dari Bradley Watson (44), yang muncul dengan ide tersebut setelah menonton acara polisi di TV.
Dia melihat petugas menggunakan teknologi sidik jari untuk menangkap penjahat dan menyadari bahwa ide yang sama dapat diterapkan pada anjing.
Diperkirakan bahwa setiap hidung anjing memiliki pola yang, jika digabungkan dengan bentuk lubang hidungnya, cukup khas untuk mengidentifikasinya.
Pendukung Smart Snout mengklaim aplikasi tersebut akan melampaui microchipping, yang saat ini merupakan persyaratan hukum di Inggris.
Aplikasi ini gratis untuk diunduh tetapi biayanya 4,99 pound per tahun jika seseorang ingin mendaftarkan detail anjingnya.
Pelanggan yang membayar diminta untuk memasukkan beberapa informasi dasar seperti nama, jenis dan warna, serta mengunggah gambar hidung si anjing.
Bradley mengklaim begitu informasi itu masuk, jika anjing itu hilang atau dicuri dan kemudian dipulihkan, penemunya cukup memindai moncongnya,.
Pada titik ini, pemilik dan penemunya akan diberitahu tentang identitas anjing dan bisa bersatu kembali untuk membawa pulang anjing dengan selamat.
Smart Snout baru diluncurkan delapan minggu lalu tetapi sudah memiliki lebih dari 2.000 pelanggan dan dengan lebih banyak lagi orang yang mengunduhnya.
Perusahaan juga berusaha untuk mendapatkan pasukan polisi di seluruh negara untuk mendukungnya dalam upaya untuk lebih mencegah penjahat.
Baca juga:
“Kami melakukannya dengan sangat baik - kami baru saja mendaftar untuk pergi ke Dragon's Den!” kata Bradley, seperti dikutip Dailymail. “Ulasannya benar-benar luar biasa. Ini - secara teori, saat ini - sistem yang tidak ada duanya”.
“Saya telah menyaksikan pertumbuhan pencurian anjing selama ini, dan saya telah menyaksikannya secara langsung dari pelanggan,” ujarnya.
Melihat kesedihan pemilik anjing yang kehilangan peliharaannya, Bradley mengaku sedih. Ia pun menonton sebuah acara polisi di TV yang mencari tersangka dengan memindai sidik jarinya. Akhirnya ide itu pun muncul.
'Itu memunculkan semua detail mereka di sistem, dan saya berpikir, 'sekarang mengapa kita tidak bisa melakukan ini dengan anjing?” ungkap Bradley. .
“Dari awal hidup hingga mati, biometrik anjing di hidungnya tidak berubah - dari situlah ide ini berasal,” kata Bradley, yang kemudian menghubungi beberapa investor dan mulai bekerja dengan tim aplikasi di London. Hasil kerja mereka ternyata luar biasa, karena aplikasi Smart Snout, mampu mengidentifikasi anjing dengan tepat.