Korban Kebakaran Sawah Besar Berharap Pemerintah Bisa Beri Bantuan Pakaian, Seragam Sekolah, dan Susu Anak
JAKARTA - Warga korban kebakaran di Jalan Budi Rahayu 1, Kelurahan Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat berharap pemerintah DKI bisa memberi kemudahan dalam mengurus surat atau dokumen penting yang hangus terbakar.
Bukan hanya itu, warga juga meminta pemerintah tanggap terhadap nasib para korban, dimana harta bendanya telah tiada karena terbakar.
Yono (39), salah satu korban mengatakan, sebelum api membesar terjadi ledakan keras, sekitar pukul 22.30 WIB. Kata Yono, api berasal dari rumah berlantai dua, tak jauh dari rumahnya.
"Jadi api sudah besar dan ada ledakan hingga kaca di lantai dua pecah disertai kobaran api yang sudah besar," kata Yono di lokasi kebakaran, Jumat 28 Januari.
Yono berharap, pemerintah bisa segera membantu para korban yang rumahnya terbakar, seperti bantuan pembuatan surat - surat yang terbakar, susu buat anak, pakaian, seragam sekolah dan pembangunan rumah kembali.
Baca juga:
- Apotek dan Toko Sembako di Cengkareng Terbakar, Kerugian Capai Rp3 Miliar
- Ditemukan Tas Berisi Jasad Bayi di Depan Klinik, Polisi dan Warga Duga Hasil Hubungan Gelap
- Takut Jatuh Korban Jiwa, Warga Cibubur Bubarkan Aksi Tawuran Pelajar
- Duduki Patung Maung Mapolda Jabar, Demo Ormas GMBI Ricuh, Puluhan Anggota Diamankan
"Ini hanya baju yang saya pakai saja terselamatkan yang lain ludes terbakar," aku Yono.
Sementara Junaidi, warga RT 06/09, mengatakan, dirinya tidak bisa menyelamatkan barang - barang berharga. Baik kendaraan roda dua, surat - surat hingga baju tidak ada yang bisa diselamatkan.
"Rumah yang terbakar itu tepat di depan rumah saya tapi titik api di lantai dua. Nah saat itu api sudah besar dan ada ledakan. Saya tidak sempat menyelamatkan apapun hanya baju yang saya pakai saja," katanya.
Kepala Suku Dinas (Kasudin) Gulkarmat Jakarta Pusat, Asril Rizal membenarkan adanya kebakaran tersebut. Api yang menghanguskan rumah di RW 09 berasal dari korsleting listrik dari salah satu rumah warga.
"Dugaan sementara itu korsleting listrik," katanya.
Asril Rizal mengatakan, kejadian bermula saat seorang warga melihat api dari salah satu rumah yang dibawahnya terdapat warung sembako milik penghuni kost. Kemudian api membesar, warga tersebut pun panik dan tidak dapat mengatasinya, dan langsung menghubungi pemadam kebakaran.
"Saat pemadaman ada hambatan listrik, angin kencang dan warga yang berkerumun," ucapnya.
Asril Rizal mengatakan, pemadaman dimulai pukul 22.50 WIB dan selesai pukul 04.35 WIB. Dalam kebakaran tersebut, 18 unit dengan 110 petugas diturunkan.
Kerugian sementara ditaksir mencapai Rp700 juta, belum menghitung kerugian lain yang belum tercatat.