Bentrok 2 Kelompok Warga di Maluku Tengah, Satu SSK Brimob Diterjunkan Cegah Kericuhan Susulan
JAKARTA - Polri menerjunkan pasukan Brimob sebanyak satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) untuk mengamankan perbatasan Desa Kariuw dan Desa Ori, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Tujuannya guna mencegah bentrokan susulan.
"Polda sudah mengirimkan pasukan Brimob 1 SSK untuk back up Polresta Ambon untuk melokalisir dan antisipasi bentrok," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada VOI, Rabu, 26 Januari.
Tak hanya itu, Polda Maluku juga melibatkan tokoh agama hingga adat untuk menenangkan kedua kelompok tersebut. Sehingga, permasalahan yang ada dapat diselesaikan dengan baik.
"Juga libatkan tokoh masyarakat, adat dan agama untuk memitigasi bentrok," katanya.
Untuk saat ini, kondisi di perbatasan dua desa itu terpantau aman. Masyarakat yang sempat terlibat bentrokan sudah dapat dikendalikan.
"Alhamdullilah saat ini situasi sudah terkendali," katanya
Baca juga:
- Bentrokan Warga di Maluku Tengah yang Tewaskan 2 Orang Dipicu Sengketa Lahan
- Perjanjian Ekstradisi Indonesia-Singapura jadi Bukti Wibawa Presiden Jokowi Menguat
- Kasus Omicron Transmisi Lokal Sudah Menyebar ke 20 Daerah, Jakarta Paling Banyak
- Ada Penjara di Rumah Bupati Langkat Terbit, Presiden Jokowi Diminta Perintahkan Kapolri Jenderal Sigit Mengusut
Ada pun, bentrokan antar dua kelompok warga terjadi di perbatasan Desa Kariuw dan Desa Ori, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Akibat bentrokan itu, dua orang tewas dan tiga orang luka.
Satu dari tiga orang yang menjadi korban luka merupakan anggota Polri. Korban dari anggota kepolisian ini disebut mengalami luka di bagian rahang.
Bentrokan warga disebabkan permasalahan lahan. Salah satu kelompok warga itu menggarap perkebunan di lahan konflik.